Satu Dasawarsa Kutus Kutus Herbal, Dihadapkan Banyak Pemalsuan Produk

  • 05 Desember 2023
  • 19:30 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 2914 Pengunjung
Owner PT Kutus Kutus Herbal, Bambang Pranoto (tengah) didampingi CEO Kutus Kutus Herbal, Riva Effrianti (kiri) saat prescon praevent satu dasawarsa Kutus Kutus. gus/sd

Gianyar, suaradewata.com - Menginjak usia 10 tahun (dasawarsa), PT Kutus Kutus Herbal dihadapkan pada maraknya pemalsuan produk dari Kutus Kutus Herbal. Owner PT Kutus Kutus Herbal, Dr. Ir.  Bambang Pranoto, MBA.,  mengakui dari 11 produk Kutus-Kutus yang dijual di pasaran, 3 diantaranya terindikasi palsu karena dijual dengan harga di bawah standar. Berbagai upaya telah dilakukan termasuk membentuk tim take down dan tim somasi, terutama yang dijual di situs – situs e-commerce, namun pemalsuan produk tetap tidak terbendung. Pria yang akrab disapa Babe ini pun menyiapkan langkah antisipasi kedepannya yang terbilang ekstrem, yakni dengan menyiapkan brand yang disebut Sanga-Sanga. "Mengganti brand memang beresiko. Pilihannya cuma dua, berani apa tidak," ujar Bambang Pranoto didampingi CEO Kutus Kutus Herbal, Riva Effrianti, saat jumpa media di Resto Mango Lango, Bitera, Gianyar, Selasa (5/12).

Namun demikian, pihaknya tidak serta merta meninggalkan merk Kutus-Kutus yang sudah dikenal luas di masyarakat lalu mengganti dengan Sanga-Sanga. Babe mengatakan tetap melihat situasi. "Kita akan ujicoba Sanga-Sanga di tahun 2024 dengan produk sabun cair, skincare dan lulur sementara Kutus-Kutus tetap kita pertahanan sembari melihat situasi," jelasnya.

Melihat banyak pemalsuan produk, Babe mengaku sangat risau. Taktiknya pun diketahui cukup beragam di setiap daerah. Ada yang sengaja mengumpulkan botol bekas Kutus-Kutus kemudian diisi minyak lain dan dijual murah. "Kita sebulan produksi sekitar 300.000-500.000 botol, bayangkan pasti banyak botol bekas. Itu dipalsukan, hingga orang susah membedakan mana palsu mana asli," ungkapnya.

Kutus Kutus Herbal juga melakukan pengumpulan botol bekas dari masyarakat yang bisa ditukar dengan produk minyak Kutus Kutus, tambah Riva Effrianti.

Namun diakui, pemalsuan masih saja terjadi dengan berbagai cara. "Dalam posisi ini kita harus ambil langkah cukup drastis. Kalau memang para pemalsu bisa kita atasi, kita tunda Sanga-Sanga. Kalau tidak bisa kita atasi, kita introduce merk baru. Cuma ganti merk, semua peralatan produksi tetap seperti dulu," jelasnya.

Sanga-sanga berupa produk baru masih proses administrasi. Direncanakan siap tahun 2024 mendatang. Produknya seperti sabun cair, skincare, masker, krim wajah, lulur, dan jamu enak. "Jamu sudah kita tes drive pada bapak-bapak yang lesu dalam segala hal. Begitu minum, istri hamil. Banyak berhasil, ini bukan obat kuat tapi untuk kesehatan begitu anda sehat, vitalitas meningkat pesat," Babe.

Babe mengakui, jamu enak ini dicetuskan mencerminkan dirinya sendiri. Menjelang usia 69 tahun, Babe berupaya menjaga vitalitas mendampingi Rifa sang istri yang terpaut usia 23 tahun. "Karena usia saya gak muda lagi, punya istri muda saya panik maka muncul jamu enak ini," ungkapnya sembari tertawa. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER