Ketua Satgas Dewa Indra Sampaikan Surat Terbuka ke Prajuru Desa Adat Se-Bali

  • 01 April 2020
  • 21:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1727 Pengunjung
suaradewata

Denpasar,suaradewata.com- Dengan segenap kerendahan hati, saya mohon ijin menyapa seluruh Prajuru Desa Adat di Bali sekaligus menyampaikan salam hormat yang tulus dari saya selaku Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali. "Astungkara atas asung waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa kita semua dalam keadaan sehat dan berbahagia," demikian isi penyampaian Surat Terbuka yang dituliskan Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra kepada Prajuru Desa Adat se-Bali, Selasa (31/3).

Dalam surat itu, lebih lanjut Dewa Indra mengatakan bahwa hampir tidak ada satu orangpun krama Bali yang meragukan pentingnya keberadaan Desa Adat di Bali. Daerah-daerah lain, Pemerintah Indonesia, Dunia, para Ilmuwan Sosial memberikan apresiasi yang positif dan membanggakan tentang keberadaan Desa Adat di Bali dan peranannya yang tetap kuat menyangga Bali di tengah gempuran globalisasi yang amat dahsyat. Banyak komunitas di daerah/negara lain yang kehilangan identitas budayanya, karena tergerus arus budaya global yang semakin kencang dan merasuk masuk mengikis relung-relung nilai budaya lokal.

"Hari ini di tengah hiruk pikuk peradaban dunia yang berubah cepat, dalam posisi Bali sebagai kota dunia/destinasi pariwisata dunia, ternyata Bali masih bisa berdiri tegak penuh percaya diri menunjukan identitas budayanya yang masih sangat kuat," sebutnya.

Banyak warga dunia berupaya menemukan jawaban mengapa Bali masih "Bali" dengan segenap kekuatan budayanya? Tentu banyak jawaban di ranah diskusi publik, namun kita tidak bisa mengingkari kebenaran satu jawaban yakni Keberadaan dan Peranan Desa Adat adalah pilar penyangga, benteng pertahanan, mesin penggerak budaya dan filter penyaring nilai budaya luar.

Keyakinan akan kebenaran jawaban tersebut bukan hanya menjadi milik Desa Adat, tetapi Pemerintah Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali juga memiliki keyakinan yang sama. Itu sebabnya dari dulu hingga saat ini, banyak program pemerintah, program pembangunan, program kemasyarakatan dipercayakan pelaksanaannya kepada Desa Adat, atau sekurang-kurangnya bekerjasama dengan Desa Adat. Dan Astungkara program-program itu berjalan dengan baik dan sukses. Keberhasilan ini tentu menumbuhkan kepercayaan diri Desa Adat yang sangat kuat.

Berangkat dari keyakinan tersebut di atas, maka Pemerintahan Provinsi Bali dari generasi ke generasi selalu memberi perhatian penting dan bekerja untuk melakukan penguatan Desa Adat. Dengan segala hormat kepada para pemimpin pemerintahan terdahulu, upaya-upaya penguatan Desa Adat yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali saat ini sangat luas dan mendasar, karena memang tuntutan situasi saat ini menghendaki demikian. Harapannya masih tetap sama yakni agar Desa Adat semakin kuat menghadapi arus perubahan global yang semakin kencang.

"Para Prajuru Desa Adat yang sangat saya hormati, hari ini dunia sedang menghadapi situasi pandemi/wabah global virus corona (Covid19). Para pemimpin dunia dan juga para pemimpin kita di Tanah Air sedang mengerahkan segenap kemampuan dan sumberdaya kepemimpinannya untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 melalui berbagai strategi," tambahnya seraya menyatakan Organisasi Kesehatan Dunia, para praktisi dan pemerhati kesehatan, lembaga-lembaga pemerintahan di seluruh dunia juga sedang berjuang untuk memenangkan "peperangan" melawan Covid-19 yang sampai saat ini masih terasa sulit untuk dikalahkan.awp/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER