Barong Sai Iringi Mepepada Agung di Pura Ulundanu Batur

  • 11 April 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4023 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com – Berbagai prosesi ritual yang unik dan menarik dapat dijumpai dalam pelaksanaan karya Ngusabha Kedasa yang digelar di Pura Ulundanu Batur, Bangli. Salah satunya, saat prosesi ritual Mepepada Agung yang digelar Selasa (11/04/2017). Menariknya saat Mepepada Agung di Pura ini, juga disemarakan dengan penampilan Barong Sai yang mengiringi tedunnya pralingga Ida Ratu Ngurah Subandar yang berstana di Konco Batur dalam mepepada agung tersebut. Tujuannya, selain untuk menetralisir aura negative alam semesta beserta isinya, Mepepada Agung ini juga dimaksudkan mensucikan seluruh sarana upakara yang akan dihaturkan dalam karya Ngusabha Kedasa kali ini.

Menurut Dane Jro Gede Batur Duuran, mepepada agung bertujuan untuk mensucikan seluruh sarana sesajen yang akan dipersembahkan kehadapan Ida Betara-Betari di Puru Ulun Danu Batur. Dalam prosesi saat itu, puluhan ribu umat Hindu dari seluruh Bali dan warga keturunan Tiong Hoa tumpah ruah. Tampak juga saat itu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika beserta Nyonya Mangku Pastika, Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama beserta jajaran SKPD Propinsi Bali. Sementara dari Kabupaten Bangli, tampak Bupati Bangli, I Made Gianyar bersama sejumlah pimpinan OPD Pemkab Bangli. “Mepepada Agung dilaksanakan sebelum Puncak Karya. Tujuannya, untuk mensucikan sarana sesajen dan hewan yang nantinya akan dijadikan persembahan karya,” ungkap Dane Jro Gede Batur Duuran.

Lebih lanjut, disampaikan, saat Mepepada Agung seluruh pratime juga turun kabeh. “Saat Mepepada Agung, ida betara-betari juga mececingak untuk memberikan merta atau anugrah kepada seluruh masyarakat,” sebutnya. Dalam prosesi itu, setidaknya melibatkan lima puluh sekea gamelan dari seluruh Bali. Usai pelaksanaan mepepada Agung, selanjutnya bersembahyangan bersama dilaksanakan yang bertujuan untuk memohon keselamatan dan kedamaian alam semesta beserta isinya.

Lebih lanjut, disampaikan, pada hari kedua pelaksanaan Karya Ngusabha Kedasa di Pura Ulun Danu Batur (Rabu 12/04/2017) juga akan digelar Mepepada Pendek. Sesuai namanya, dalam Mepepada Pendek sarana yang dipergunakan berupa banten pendek. Yakni sesajen yang dibuat dari buah dan jajan bali yang disusun menjulang tinggi  dan diusung oleh kaum ibu-ibu. Mepepada pendek merupakan salah satu eedan atau rangkaian upacara Karya Ngusabha Kedasa. Pelaksanaannya dilakukan didalam jeroan Pura. Yang mana, tujuan mepepada pendek ini, agar Ida Betara Jenek melinggih dan memberikan sinar sucinya kepada seluruh umatnya. Prosesinya sendiri, berlangsung dengan cara mengitari areal dalam Pura sebanyak tiga kali.

Sementara itu, Jro Mangku Candra, Pemangku Konco Batur menambahkan, dalam setiap prosesi Mepepada Agung serangkaian Karya Ngusabha Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, Pralingga Ida Ratu Ngurah Subandar memang selalu turut serta. “Itu sudah diwarisi ketika desa Batur masih dikawasan bawah,” ungkapnya. Hal ini, tak terlepas dari historis keberadaan Konco Batur yang mempunyai hubungan erat dengan warga Tiong Hoa. Oleh karena itu, dalam setiap Karya Ngusabha Kedasa, selalu dimeriahkan pementasan Barong Sai. “Barong Sai ini ditampilkan untuk menetralisir aura negative, agar pelaksanaan karya berlangsung lancar dan sesuai harapan bersama,” tegasnya.  

 

Diketahui, sesuai jadual atau dudonan Karya Ngusabha Kedasa di Pura Ulun Danu Batur akan berlangsung hingga dua minggu kedepan. Dimana, Ida Betara di Pura Ulun Danu akan disineb atau ngeluur tanggal 24 April mendatang. Diharapkan dalam rentang waktu tersebut, seluruh umat Hindu dapat melakukan persembahyangan untuk memohon keselamatan dan kemakmuran. Ard/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER