Relokasi Pasar Senggol Berubah ke Terminal Loka Srana

  • 26 Mei 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3601 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Jelang relokasi pasar senggol, Ketua DPRD Bangli Ngakan Kutha Parwata langsung turun melakukan inspeksi mendadak atau (sidak) pada Kamis (26/05/2016). Sidak dilakukan untuk menyerap aspirasi para pedagang termasuk memantau tempat yang akan dijadikan pemindahan pedagang senggol.

Kegiatan itu dihadiri juga oleh Kadisperindag I Nengah Sudibya, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bangli, pihak dari Bagian Umum Setda Bangli, serta Kelian Adat Banjar Pule.

Dari sidak tersebut, ditentukan relokasi puluhan pedagang senggol yang selama ini beraktivitas di jalan seputaran Lapangan Kapten Mudita akan dipindah ke los darurat yang berada di Terminal Loka Srana. Seperti yang diharapkan para pedagang senggol sebelumnya.

Dalam sidak yang berlangsung hampir dua jam itu, Ngakan Kuta Parwata, juga sempat mengeliling lantai dasar pasar dan naik menuju lantai dua tempat berjualan pedagang kain dan asesoris serta perlengkapan upacara. Selanjutnya, baru menuju los di terminal Loka Srana.

Ditemui di sela-sela sidak, Ngakan Kuta Parwata mengatakan pihaknya sengaja melakukan sidak sebagai bentuk perhatian serius legislatif untuk melakukan penataan pasar. Politisi dari Desa Bangbang ini mengatakan sesuai arahan bupati, pedagang senggol harus dipindahkan. Hanya saja, persoalan tersebut mesti dilakukan dengan koordinasi lintas sektoral. “Dari hasil koordinasi dan kajian lintas sektoral dan serta sesuai aspirasi dari pedagang senggol, pemindahannya akan dilakukan ke sini,” ujarnya.   

Sementara Kadisperindag I Nengah Sudibya saat dikonfirmasi, memastikan pemindahan pasar sengol tetap jalan. Sesuai target yang telah ditentukan yakni pada Senin (30/5/2016) mendatang. Sehingga saat itu, pinggiran lapangan Kapten Mudita sudah steril dari pedagang.  “Untuk tempat ada perubahan yang awalnya pedagang senggol diberikan tempat di Jalan Belimbing menjadi di dalam terminal Loka Srana” jelas Sudibya.

Lebih lanjut, melihat kondisi los darurat di dalam terminal perlu nantinya akan dilakukan pembersihan terlebih dahulu. “Hari ini staf dan pegawai Disperindag serta pengelola pasar akan melakukan aksi gotong royong di los dalam terminal, sehingga nantinya pedagang senggol bisa nyaman berjualan di sini,” ujarnya.

Sementara itu Kelian Adat Banjar Pule, I Made Sukadana, memberikan apresiasi terhadap kebijakan yang telah diambil pemerintah yakni membatalkan lokasi di Jalan Belimbing sebagai tempat relokasi. Sebab, pada Agustus nanti, krama adat Banjar Pule akan melaksanakan kegiatan upacara ngaben massal. Jika jalan tersebut digunakan sebagai lokasi Pasar Senggol tentu akan mengganggu aktivitas warga.

Selain masalah senggol, Sukadana juga menyinggung masalah limbah yang dibuang secara sembarang oleh pedagang dan juga kondisi jalan di timur pasar yang sudah mulai rusak dan jorok serta keberadaan pohon perindang di utara pasar yang rawan tumbang. “Kami berharap segera dicari jalan alternatifnya untuk mengatasi masalah limbah  dan jalan bisa segera diperbaiki” harapnya.

Atas persoalan tersebut, Ketua DPRD Bangli meminta agar Dinas PU segera mencarikan solusi terbaik. “Untuk masalah perbaikan jalan mungkin nanti bisa diplotkan anggarannya di APBD Perubahan,” jelasnya.

Sedangkan terkait keberadaan pohon perindang, Kadisperindag I Nengah Sudibya  berjanji akan segera melakukan kordinasi dengan Dinas  Tata Kota untuk segera menanggulangi persoalan yang dikeluhkan tersebut. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER