Kebijakan UPT JT Sok Tegas Polisi Lerai Kemacetan

  • 10 Mei 2016
  • 00:00 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 3652 Pengunjung
suaradewata.com

Jembrana, suaradewata.com - Meskipun sempat melakukan tindakan tegas terhadap truk-truk yang masuk Bali yang dilakukan oleh UPT Jembatan Timbang (JT), Cekik, Gilimanuk, namun selalu saja ada truk yang lolos meskipun melebihi tonase. Bahkan, tindakan tegas yang selalu digembar-gemborkan oleh Kepala UPT JT Cekik tersebut tidak mampu mengatasi ulah para sopir truk. Karena terjadi kemacetan, sehingga Jajaran Polres Jembrana turun langsung untuk membubarkan para sopir yang berulah, sehingga kemacetan bisa dilerai.

Dari keterangan sejumlah sopir truk, awalnya UPT  JT Cekik kembali melakukan penertiban terhadap kendaraan barang yang muatanya melebihi tonase dan ketinggian. Puluhan truk yang melanggar, berhasil dijaring dan ditahan di areal Jembatan Timbang. Truk yang kelebihan tonase dam tinggi muatan diminta untuk kembali ke asal barang yang diangkut atau dilansir. Namun sopir-sopir yang sebagian besar sebelumnya sudah pernah terjaring, tidak mau kembali atau melansir kelebihan muatanya. Mereka justru meminta agar ditilang dan diberikan melanjutkan perjalanan.

Namun permintaan tersebut awalnya ditolak oleh petugas UPT Jembtan Timbang dibantu petugas dari dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (PIK) Pemprov Bali yang memang diintruksikan ngantor di Cekik. “Tadi sejumlah truk ditahan dan sopirnya minta untuk ditilang. namun pihak UPT tidak mau akhirnya para sopir berhenti dan tidak jalan sehingga memenuhi jalan dan jalan macet total. Sebenarnya kalau mau ditindak seharusnya tegas menindaknya seperti pihak kepolisian, jangan baru diancam gitu sama sopir pihak UPT JT pura-pura tegas namun akhirnya memberikan jalan. Kan aneh ini, jangan jangan ini modus petugas UPT JT yang baru,” kata A Yanto sopir truk asal Bondowoso

Sementara, sopir-sopir yang sudah berjam-jam ditahan itu, meminta agar diberikan kebijakan untuk melanjutkan perjalanan dengan ditilang dan STNK yang ditahan dikembalikan. Namun permintaan tersebut kembali ditolak. Sopir-sopir truk itu kemudian melakukan aksi menutup jalan utama menuju pelabuhan dengan harapan jika terjadi kemacetan mereka akan diberikan melanjutkan perjalanan seperti aksi-aski sebelumnya. Penutupan jalan yang dilakukan sopir-sopir truk itu membuat antrean kendaraan dari kedua arah dengan cepat memanjang. Dengan adanya hal tersebut, beruntung Kabag Ops Polres Jembrana Kompol Ketut Sukarta berusaha mengurai kemacetan dengan membuka jalur yang menuju pelabuhan. Upaya tersbeut berhasil namun baru beberapa kendaraan berjalan, jalur kembali ditututup oleh sopir-sopir truk. Ulah sopir-sopir truk itu membuat polisi kewalahan.

Akhirnya diminta bantuan dari Dalmas Polres Jembrana dan Brimob Detasemen C Pelopor, Polda Bali di Gilimanuk. Satu Pleton Brimob dan Dalmas yang dihubungi dengan cepat datang. Dengan dipimpin Wakapolres Jembrana Kompol AA Rai Laba, Dalmas dan Brimob yang dilengkapi senjata larah panjang langsung membubarkan sopir-sopir truk yang duduk di jalan dan melanjutkan perjalanan.Sementara yang melebihi tonase tetap ditahan. Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo yang dating ke lokasi kemudian memberikan pengarahan kepada sopir-sopir agar mereka mentaati aturan dan tidak menganggu penguna jalan lainya.dep


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER