Tekan Golput, PKPI Bangli Beri Pendidikan Politik

  • 31 Desember 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3047 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com– Tinggginya angka Golput dalam Pilkada Bangli 2015 terus menuai sorotan. Untuk mengantisipasi hal tersebut agar tak terulang kembali, pendidikan politik kepada masyarakat pun mulai digencarkan. Seperti halnya yang dilakukan Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Kabupaten Bangli, yang menggelar seminar bertemakan peranan parpol dalam pelaksanaan pembangunan serta keutuhan NKRI di Resto Apung, Kedisan, Kintamani, Kamis (31/12/2015).  

Narasumber yang dihadirkan saat itu, Ketua KPU Bangli Dewa Agung Lidartawan menyampaikan materi pentingnya politik dalam kehidupan masyarakat dan Kepala Badan Kesbangpolinmas Bangli, Nyoman Terus Arsawan memaparkan materi wawasan kebangsaan. Seminar dihadiri, ratusan peserta melibatkan kader dan sebagian besar masyarakat umum.

Ditemui disela-sela seminar,  Ketua DPK PKPI Bangli I Nyoman Gelgel Wisnawa memaparkan pendidikan politik ini merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Sebab, mengacu hasil Pilkada 2015, partisipasi masyarakat di Bangli turun drastis.  Oleh sebab itu, partai politik harus turut ambil andil. “Untuk meningkatkan partisipasi pemilih, sebagai partai politik kita punya tanggungjawab untuk turut ambil bagian dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat,” tegas Gegel Wisnawa.  

Disamping itu, untuk para kader, diingatkan, jangan sampai kinerja berhenti hanya pada saat pemilihan saja. “Berpartai bukan semata untuk bisa gradag-grudug. Melainkan harus bisa juga memberikan pendidikan politik kepada masyarakat,’ sebutnya. Untuk itu, kinerja para kader juga diharapkan harus terus berlanjut. “Para kader mesti bisa menggali aspirasi masyarakat dan memperjuangkannya. Sebaliknya, masyarakat juga jika mempunyai aspirasi, supaya menyampaikan juga ke kader,” bebernya.

Sebelumnya, sesuai hasil Pilkada Bangli 2015, tingkat partisipasi masyarakat hanya mencapai 72 persen. Jika dibandingkan dengan tingkat partisipasi saat Pileg, mencapai 82 persen. Dengan adanya penurunan partisipasi ini, Ketua KPU Bangli berencana untuk segera melakukan survey guna mengetahui penyebab turunnya partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi tersebut, sekaligus nantinya akan dijadikan acuan untuk bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam setiap hajatan Pilkada. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER