Kasus Pembunuhan Engeline, Polisi Paksa Rosidik

  • 02 Desember 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3637 Pengunjung

Denpasar,suaradewata.com- Ayah kandung Engeline, Rosidik mengaku sempat tiga kali digiring Polisi dari Polda Bali. Bahkan ia sempat dipaksa agar mengakui menculik Engeline pasca dikabarkan hilang pada 19 Mei lalu.

Hal ini terungkap di persidangan kasus pembunuhan Engeline Megawe (8), bocah kelas 2 SD yang tewas terkubur dalam tanah di rumah ibu angkatnya di Jalan Sedap Malam, Kesiman, Denpasar beberapa waktu lalu.

Dalam kesaksian dihadapan sidang terdakwa Agustay, Rosidik hanya ingat saat itu hari Minggu tanggal 20 Mei, dirinya digiring Polisi yang saat itu mengaku dari Polda Bali.

"Saya tidak tau apakah itu dari Polsek Dentim. Tetapi saat itu Buser hanya mengaku dari anggota Polda Bali. Saat itu hanya menunjukkan lencana kepolisian," kata Rosidik di PN Denpasar Bali, Selasa (01/12).

Saat penangkapan kedua dan ketiga, Rosidik mengaku lupa tanggalnya. Lagi-lagi dirinya tetap dituding sebagai penculik dari Engeline. Bahkan sempat dituding dirinya menjual Engeline.

"Saya terus ditanya, dimana kamu jual dan dimana kamu sembunyikan. Hanya itu saja pertanyaan yang ditanyakan polisi pada saya," kenangnya.

Dirinya mengaku sempat terkejut saat nonton TV kalau anaknya yang dahulu baru berumur 3 hari melahirkan, itu dikabarkan hilang. Bahkan ia sangat kaget ketika lihat di TV, kalau ibu yang dikenalnya nama NY. Nelli saat itu menuduhnya menculik Engeline. 

Ditegaskan pula bahwa sehari sebelum Engeline ditemukan, dirinya masih sempat diteror dan sempat diiming-imingi uang Rp 40 juta dan akan diberi DP Rp 2 juta, untuk mengambil Engeline. 

"Saat saya diiming-imingi uang oleh Polisi untuk mengambil Engeline. Saya sempat marah, karena lihat wajahnya saja saya tidak tau, bagaimana saya mau culik Engeline. Tetapi Polisi masih ngotot mencurigai saya, bahkan sempat minta ayah saya agar merayu saya untuk ngaku culik Engeline," ungkapnya.

Ditanya Penasehat Hukum Agus, siapa nama Polisi yang meneror dan memaksa untuk mengaku menculik. Rosidik menjawab hanya mengenal nama Pak Wayan. "Saya taunya hanya pak Wayan. Pangkat dan nama lengkapnya tidak tau saya, tetapi benar dia itu polisi karena dia bawa saya ke Polresta," pungkasnya.ids


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER