Mutu Proyek Senderan di Bangli Rendah, Dewan Kecewa

  • 16 November 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 5008 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com– Amburadulnya mutu sejumlah proyek di Bangli, telah membuat kalangan DPRD Bangli berang. Menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait rendahnya kualitas pengerjaan proyek tersebut Komisi III DPRD  Bangli melakukan  kegiatan sidak, Senin (16/11/2015). Sidak  yang dipimpin ketua komisi III , I Nengah Dwi Madyayani itu, menyasar kegiatan fisik berupa pembanguan gedung Puskesmas  I  Tembuku dan  melihat secara langsung ambrolnya proyek senderan atau Dinding Pengaman Tanah (DPT) jalan tembus Slati, Bunutin menuju Tanggahan  Talangjiwa, Desa Demulih. Bahkan jebolnya DPT yang baru selesai dikerjakan ini, mulai dibidik penegak hukum karena ditemukan sejumlah kejanggalan.

Awalnya, sidak komisi III yang beranggotakan Sekretaris, I Made  Sudiasa, bersama sejumlah anggota seperti I Wayan Subagan , I Nengah Reken ,  Satria Yuda , Sajibogo menyasar proyek fisik  pembanguan gedung puskesmas  I Tembuku.  Dalam  sidak itu , para wakil rakyat hanya diterima oleh mandor , sementara  kontraktor  dari PT Taurus Sejahtera  mauppun , pengawas   tidak ada dilokasi .  Setelah hampir  satu jam menelisik  kegiatan pembanguan gedung yang menelan anggaran sebesar Rp  2,1 miliar itu,  anggota komisi III melanjutkan sidak menuju  Dusun selati , Desa Bunutin, Bangli, guna melihat ambrolnya DPT  jalan tembus Slati  menuju Tanggahan Talangjiwa.

Ditemui usai sidak, anggota komisi III DPRD Bangli , I Wayan  Subagan mengaku sangat kecewa dengan   bahan  atau material yang digunakan   oleh pihak rekanan  dalam pembanguan gedung puskesmas 1 Tembuku.  Menurut politisi dari PDIP itu, material yang  digunakan mutunya sangat rendah. Dia mencontohkan batu bata yang digunakan sangat rapuh. Baru ditekan sedikit saja sudah pecah. Selain  itu dia juga menyinggung  tipisnya rangka  atap baja bangunan. “Kami kecewa dengan bahan yang digunakan , apakah itu sudah sesuai dengan speack atau tidak , karena  dilokasi kita tidak menemukan  konsultan maupun pengawas yang  tahu tentang  space material yang digunakan sesuai kontrak “ ungkapnya . 

Sementara kekecewaan yang sama juga disampaikan sekertaris komisi III, I Made Sudiasa  saat berbicara masalah proyek jalan tembus Slati menuju  Tangahan Talangjiwa. Kata dia,jebolnya DPT tersebut lebih dikarenakan lemahnya perencanaan. Walaupun demikian  pihak rekanan mengaku siap melakukan perbaikan   secara menyeluruh . Disebutkan, amrolnya DPT lebih  dikarenakan  timbunan tanah   yang terlalu  besar  dan kurangnya pemadatan.

Disisi lain, kasus ambrolnya proyek yang menelan dana Rp 1,8 miliar tersebut, kini juga dibidik Tim Tipikor Polres Bangli.   Sebab, saat anggota DPRD Komisi III Bangli melakukan pengecekan terhadap proyek tersebut juga menemukan beberapa kerusakan yang janggal dalam proyek ini. Selain DPD yang ambrol, kualitas aspal jalan hotmik tersebut juga bermasalah karena baru selesai sudah banyak yang mengelupas.

Kasat Reskrim Polres Bangli AKP Yana Jaya seizin Kapolres Bangli AKBP Danang Benny Kusprihandoni mengatakan penyelidikan sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu. Hanya saja hasilnya masih belum bisa disampaikan. Pasalnya, pihak kepolisian masih belum mengetahui apakah proyek tersebut sudah serah terima atau masih dalam tahap perbaikan. Intinya kami masih melakukan pengumpulan data. "Sudah diambil beberapa foto dari beberapa jalan yang dianggap mencurigakan," bebernya. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER