“SMS” Berkomitmen Bebaskan Petani dari Pajak

  • 05 Oktober 2015
  • 00:00 WITA
  • Karangasem
  • Dibaca: 3992 Pengunjung

Karangasem, suaradewata.com – Para petani yang memiliki lahan dibawah 25 are patut banyak berharap dari paket Sudirta – Sumiati (SMS). Pasalnya SMS menyatakan komitmennya untuk membenaskan petani tersebut dari pajak yang selama ini memberatkan mereka. Hal itu terungkap saat SMS memenuhi undangan petani di Banjar Palak, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Sabtu, (3/10) lalu.

Kedatangan cabup Karangasem Wayan Sudirta dan Tim Pemenangan serta Relawan ke Banjar Palak itu cukup mengejutkan warga pasalnya Sudirta tidak canggung-canggung berkomunikasi dengan petani. Bahkan Sudirta langsung duduk di tegalan dengan rumput yang kering berdebu bersama para petani. Sudirta pun langsung memotivasi para petani yang terlihat sumringah menyambut kehadiran senator Bali 2004-2014 tersebut. Mereka berebut stiker dan brosur berisi program unggulan SMS, termasuk di bidang ekonomi dan pertanian.

Sudirta memuji-muji sekaligus memotivasi para petani di Banjar Palak, agar bisa menjadi inspirasi petani lainnya di Karangasem, bahwa pekerjaan bertani bukanlah profesi kelas dua dan tidak selalu bertani itu sama dengan miskin. ‘’Saya ini anak petani, disekolahkan sampai perguruan tinggi dari hasil pertanian, walaupun orangtua saya tidak sehebat petani  di Banjar Palak ini. Petani disini  patut jadi contoh, bagaimana pertanian bisa memakmurkan keluarga, hidup layak, anak-anak bersekolah sampai ke perguruan tinggi. Kami pastikan, bila SMS menang, tanah pertanian dibawah 25 are, kami bebaskan dari pajak. Asalkan ulet, rajin, mau belajar, serta dibimbing pemimpin seperti Pak Gusti di Banjar Palak ini, petani-petani Karangasem yang lain pasti bisa semakmur petani disini,’’ kata Sudirta, disambut hangat para petani.

Mereka antusias menyambut SMS, dan yakin bisa menyekolahkan anak-anak sampai SLTA/SMK, karena SMS mencanangkan program bebas SPP sampai SLTA/SMK, bahkan membebaskan segala macam pungutan diluar SPP yang seringkali merupakan pungutan rela paksa.’ “Warga kami di beberapa dusun sekedesaan Besakih tidak akan memilih kandidat lain, karena program Sudirta-Sumiati membebaskan SPP sampai SLTA/SMK, pasti sangat membantu mereka. Kami yang punya anak SMK dan SLTA, pasti bisa menghemat Rp 200 ribu per bulan, dari uang SPP yang selama ini kami bayar. Yang anaknya sudah putus sekolah setelah SMP, harus dimotivasi agar melanjutkan sekolah anak-anaknya ke SLTA/SMK,’’ ujar Ketut Rimpi, Kepala Dusun Kesimpar, Desa Besakih.

Imbuh Rimpi, warga sekitar Desa Besakih sudah sangat familiar dengan Pak Sudirta dan Bu Sumiati, karena kedua tokoh ini sangat rajin turun sampai ke pelosok-pelosok. Sudirta semasa aktif sebagai Anggota DPD RI, bersama KORdEM membantu pasien miskin dengan pendampingan ke rumah sakit, datang ke upacara ngaben massal, piodalan di Pura Dadia, Kahyangan Tiga,  dan lain-lain. Sementara Made Sumiati, selama menjadi Anggota DPRD Bali, bergandengan dengan Sumiati Centre, menggelar upacara gratis Sapuleger dan Ngaben massal. ‘’Masyarakat sudah tahu rekam jejak perbuatan dan pengabdian Pak Sudirta dan Bu Sumiati untuk masyarakat. Karena mereka percaya rekam jejak beliau, program-programnya pasti dilaksanakan bila nanti sudah terpilih. Kami akan sosialisasikan terus, agar program bagus ini diketahui. Rakyat yang cerdas, pasti bisa memilih kandidat yang programnya paling baik untuk kepentinngan rakyat banyak,’’ lanjut Rimpi. amo/ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER