OJK Edukasi Ratusan Pelajar tentang LJK

  • 29 September 2015
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 2729 Pengunjung

Gianyar, suaradewata.com - Otoritas  Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Provinsi Bali memberikan edukasi dan sosialisasi keuangan terhadap ratusan siswa SMA/SMK se-Kabupaten Gianyar di aula SMKN 1 Gianyar, Selasa (29/9). Kegiatan tersebut bertujuan mengenalkan literasi jasa keuangan sejak dini, agar para pelajar dan akademisi lebih paham terhadap pengelolaan dan industri lembaga keuangan formal di Bali.

Kepala OJK Provinsi Bali Zulmi mengatakan, saat ini, masih banyak masyarakat awam yang kerap tergiur dengan iming – iming investasi bodong yang menjanjikan hasil diluar logika ekonomi. Hal tersebut disebabkan, minimnya pengetahuan masyarakat terhadap keberadaan lembaga jasa keuangan (LJK) yang formal. Untuk itu, sosialisasi sangat diperlukan dala upaya mengenalkan keberadaan lembaga keuangan terhadap lapisan masyarakat.”Tahun ini, OJK fokus sosialisasi kepada pelajar, mahasiswa dan akademisi,”ungkapnya.

“Ini merupakan upaya OJK melakukan edukasi keuangan sedini mungkin. Sehingga, diharapkan setiap pelajar memiliki pengetahuan dasar, dalam menggunakan produk LJK.  Juga mendorong budaya menabung dan investasi sejak dini,”imbuh Zulmi.

Dalam edukasi tersebut, Zulmi menggandeng pihak – pihak dari Perbankan, Asosisasi Asuransi Umum, Bursa Efek Indonesia, dan lainnya. Sasarannya adalah memberi pengetahuan sejak dini, dan menghadirkan solusi yang perlu ditawarkan kepada masyarakat.”Kemana idealnya masyarakat menyimpan uangnya, sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan,”kata dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, kecendrungan masyarakat di Bali,sebagian besar masih mempercayakan Perbankan sebagai instrument transaksi ekonomi. Namun, bukan berarti layanan lainnya kurang diminati. Padahal, jasa keuangan lainnya tidak kalah penting manfaatnya terhadap kebutuhan masyarakat."Kini sudah mulai banyak masyarakat yang tertarik mencoba instrumen LJK selain Perbankan,"ucap Zulmi.

“LJK di Provinsi Bali jumlahnya cukup banyak, mencapai 321 perusahaan yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu 191 bank, 117 industri keuangan non bank, dan 13 perusahaan efek. Rinciannya adalah  53 Bank umum (723 kantor), 138 BPR (300 kantor), 65 perusahaan asuransi (111 kantor), 2 dana pensiun, 47 perusahaan pembiayaan (88 kantor), 1 perusahaan pegadaian (22 kantor), 2 perusahaan penjaminan,  dan 13 perusahaan efek,”jelasnya.

Sementara, Bupati Gianyar Anak Agung Bharata mengatakan, kegiatan edukasi tersebut mesti diresapi dengan baik oleh para pelajar. Sebab, masyarakat Kabupaten Gianyar membutuhkan pengetahuan yang lebih jauh lagi tentang pengelolaan instrumen keuangan.”Pengetahuan akuntasi, manajemen keuangan adalah ilmu dasar yang sangat berharga, jika ingin menumbuhkan mental entrepreneurship (pengusaha)  sejak dini,”ucapnya.gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER