Akibat Pengaruh Alkohol, Hajar Tetangga Langsung Diciduk
- 24 September 2015
- 00:00 WITA
- Bangli
- Dibaca: 3162 Pengunjung
Bangli, Suaradewata.com - Karena mabuk seoarang warga banjar Dukuh, Desa Abang Batu Dinding, Kintamani, Bangli justru menghajar tetangganya sendiri. Akibatnya, korban bernama Jro Tapa Suarta (52) yang tidak terima dengan perlakuan pelaku berinisial Ketut K (47) melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Mapolsek Kintamani. Tak berselang lama, pelaku langsung diciduk polisi.
Sesuai informasi yang dihimpun, Kamis (24/09/2015), kejadian tindak penganiayaan tersebut terjadi pada Rabu (23/09) sekitar pukul 18.00 wita. Korban yang saat itu sedang menyapu halaman rumah justru didatangi dan digebuki oleh pelaku yang dalam kondisi mabuk berat. Bahkan, pelaku sempat mengancam korban menggunakan celurit. Diketahui, dari informasi masyarakat setempat hubungan antara korban dan pelaku memang sudah lama mengalami keretakan. Bahkan beberapa kali hampir terjadi cekcok, hanya saja tidak sampai terjadi tindakan penganiayaan.
Kapolsek Kintamani, Kompol. Dewa Gede Mahaputra didampingi Kanit Reskrim AKP. Dewa Gede Oka membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskan, saat kejadian korban yang sedang menyapu halaman rumahnya, tiba-tiba didatangi dan dipukul oleh pelaku pada bagian mulut hingga mengakibatkan luka. Setelah berhasil memukul mulut korban, pelaku kembali memukul kepala bagian belakang dengan menggunakandouble stick. “Pelaku belum puas juga saat itu kembali mengeluarkan celurit. Melihat hal tersebut, korban berusaha melarikan diri,” tuturnya.
Selanjutnya, polisi setelah menerima adanya laporan penganiayaan tersebut tak berselang lama, pelaku berhasil diciduk. Namun saat dimitai keterangan pihak kepolsian sedikit kesulitan lantaran pelaku masih dalam pengaruh alkohol. “Setelah kesadarannya pulih dari pengaruh miras, saat diintrogasi, pelaku meminta maaf,” bebernya. Tindak lanjut dari kasus ini, saat ini masih dilakukan mediasi antara pelaku dan korban. “Saat ini, pelaku masih kita amankan di Polsek,” tegasnya.ard
Komentar