Pemkab Susun Masterplan Mandala Wisata Samuan Tiga

  • 04 September 2015
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3061 Pengunjung

Gianyar, suaradewata.com - Dinas Pariwisata (Diparda) Kabupaten Gianyar kini sedang ancang – ancang menyusun masterplan untuk pengembangan Kawasan Mandala Wisata, Samuan Tiga, Desa Bedulu, Gianyar untuk menjadi daerah tujuan wisata (DTW) baru di Kabupaten Gianyar. Misi tersebut tidak terlepas dari besarnya potensi yang dimiliki, yakni eksistensi kawasan, aspek historis, dan letak yang strategis.

Kepala Diparda Kabupaten Gianyar  Anak Agung Ari Brahmanta mengatakan hal tersebut di sela – sela workshop penyusunan rencana pengembangan DTW Kecamatan Blahbatuh. Workshop berlangsung di Stage Mandala Pura Samuan Tiga, Jumat (4/9). Kegiatan tersebut melibatkan unsur seniman, akademisi, budayawan, pelaku pariwisata, dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam paparannya, Gung Ari mengatakan,  saat ini Kawasan Samuan Tiga terkesan kurang terpelihara. Padahal, potensinya sangat besar untuk dijadikan DTW baru. Hal tersebut, tak terlepas dari potensi andalan yang dimiliki, yakni Pura Samuan Tiga yang sudah dikenal, memiliki nilai spiritual tinggi, dan peninggalan – peninggalan artefak sejarah pada masa lampau.”Komponen tersebut bisa menjadi andalan untuk ditata kembali,”ucap dia.

Gung Ari menjelaskan, beberapa langkah yang akan diambil, yakni pendekatan budaya dan kesejarahan, penjabarannya berkaitan dengan mengungkap aspek – aspek budaya, baik fisik maupun non fisik sebagai pertimbangan penataan. Kemudian, pendekatan keruangan dan fungsional.”Kami akan kaji itu supaya hasilnya tepat sasaran,”katanya.

Tim ahli Bupati Wayan Geriya mengatakan, konsep yang paling ideal untuk menata Kawasan Mandala Wisata Samuan Tiga dengan mengusung konsep ekowisata dan ekoarsitektur yang berpijak pada falsafah Tri Hita Karana. Pasalnya, potensi daerah sekitar mengandalkan alam hijau dan nilai arsitektur Bali sebagai daya tarik. Keramahan masyarakat, dan tekad kuatnya melestarikan tradisi di Samuan Tiga memiliki nilai lebih untuk diimplemetasikan.”Jika semua itu ditata dengan baik, maka Mandala Wisata Samuan Tiga akan menggeliat,”ucapnya.

Geriya mengatakan, pariwisata saat ini sedang berjalan lurus, dengan menghadirkan dua imbas, sumbangsih ekonomi, juga kehancuran kawasan jika dibiarkan investasi semakin tak terhentikan. Pembangunan secara masif, akan membuat ruang gerak terbatas, dan pada akhirnya turis akan jenuh melihat semua itu. Sejatinya, turis datang ke Bali berniat untuk merasakan indahnya alam yang dimiliki, namun, investasi atas nama pembangunan kian mengikis nilai – nilai itu.”Untuk itu, konsep wisata budaya mesti kita hadirkan kembali, itu yang dicari wisatawan,”ungkapnya.

Sementara, Asisten I Pemkab Gianyar Cok Rai Widiarsa mengatakan, dengan ditetapkan DAS Pakerisan sebagai warisan budaya dunia, juga sebagai cagar budaya oleh UNESCO, maka Pemkab Gianyar merencanakan pengembangan kawasan Samuan Tiga sebagai DWT, sekaligus sebagai titik sentral. Pasalnya, Samuan Tiga memiliki letak yang strategis diantara jarak tempuh objek – objek wisata yang ada di Kabupaten Gianyar.”Potensi Samuan Tiga ibarat harta karun yang tersembunyi, mesti digali lebih dalam lagi,”kata Cok Rai. 

Ajang workshop, lanjut dia, diharapkan dapat menjadi sebuah diskusi yang berhasil menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pengembangan Mandala Wisata ke depan. Pihaknya yakin, praktisi budaya, akademisi, dan stakeholders yang terkait akan dapat menyimpulkan sebuah gagasan besar, yang dapat memberi efek terhadap peningkatan Samuan Tiga menjadi pariwisata yang benar – benar menawarkan sesuatu yang lain daripada yang lain. gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER