Berdebu Akibat Proyek, Pengguna Jalan Mengeluh

  • 31 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2616 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com– Proses pengerjaan proyek jalan di desa Sekardadi Kecamatan Kintamani, mulai dikeluhkan warga dan pengguna kendaraan bermotor. Pasalnya, jalan provinsi  jalur Sribatu-Penelokan tersebut berdebu lantaran tak kunjung di aspal. Kondisi ini juga membuat beberapa masyarakat yang memiliki usaha dagang terpaksa tutup. Tidak hanya itu, debu jalan ini juga menyebabkan beberapa warga menderita sakit mata.

Sesuai pantauan Senin (31/8/2015) disepanjang ruas jalan tersebut hanya dilapisi pasir. Dampaknya, saat musim kemarau pasir tersebut kering dan berdebu. Kondisi ini membuat sejumlah pengendara harus menutup hidung untuk menghindari hirupan debu. Selain itu, beberapa pengendara pun terlihat sangat berhati-hati saat melintas karena licin. Ditemui dilokasi, Kepala Desa Sekardadi, I Wayan Suardanayasa, mengatakan sejatinya proyek perbaikan jalan ini sudah dimulai sejak April lalu. Beberapa bulan berjalan, pengaspalan sudah dilakukan dari arah selatan. Akan tetapi, sejak dua minggu yang lalu, proyek tiba-tiba berhenti dan  alat beratnya dibiarkan ngaggur di pinggir jalan.  “Sejak dua minggu yang lalu, proyek pengaspalan ini tiba-tiba berhenti. Terus jalan mengeluarkan debu. Karena itu, saya banyak menerima keluhan warga,’ bebernya.

Selain berpengaruh terhadap kesehatan dan rawan lakalantas, kondisi tersebut juga membuat sejumlah warga yang membuka usaha dagang terpaksa tutup. Tak pelak, mereka harus menelan kerugian yang cukup tinggi. “Yang jelas, karena tebalnya debu yang beterbangan telah menyebaban aktivitas masyarakat kami terganggu. Selain itu, pedagang juga banyak yang tutup dan merugi. Ada juga warga yang menderita sakit mata,” katanya.

Lebih lanjut, disampaikan, sejatinya pihaknya sudah menyampaikan keluhan warga tersevyt kepada karyawan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. Namun, ia hanya mendapatkan jawaban bahwa kontraktor masih melanjutkan proyek di daerah lain yang waktu pengerjaannya sudah menjelang habis. Fatalnya, dengan kondisi tersebut upaya penyiraman untuk mengurangi debu yang beterbangan yang dilakukan pihak rekanan justru jarang dilakukan.

Karena itu, pihaknya sangat berharap pihak rekanan memberikan prioritas untuk segera melanjutkan pengerjana proyek jalan tersebut. “Keluhan warga dan pengguna kendaraan bermotor sudah sangat banyak kami terima. Karena itu, kami sangat berharap pihak rekanan tidak menunda-nunda lagi dan segera menuntaskan pengerjaan proyek ini,” pungkasnya. Sekadar diketahui,kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut yakni PT. Sari Sentana Arka dan konsultan PT. Manik Tribuana dengan nilai proyek mencapai Rp 14 miliar lebih.Sesuai papan pengumuman waktu pengerjaan proyek tanggal kontrak 7 April 2015 dengan waktu pelaksanaan 210 hari kalender.  ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER