Siswi Kelas 3 SMK, Gantung Diri

  • 31 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3254 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com– Deretan kasus bunuh diri yang melibatkan pelajar diwilayah hukum Polres Bangli bertambah panjang. Kali ini aksi nekat ulah pati dilakukan Kadek Restiana (18), pelajar kelas 3 SMK Payangan, Gianyar asal Banjar Munduk Lantang, Songan, Kintamani, Bangli. Hanya saja, motifnya belum diketahui secara pasti karena pihak keluarga tertutup.

Kapolsek Kintamani, Kompol. Dewa Gede Mahaputra saat dikonfirmasi Senin (31/08/2015) membenarkan kasus tersebut. Dijelaskan, kronologis kejadian bermula saat korban pulang kampung dari kostnya di Payangan, Gianyar, Sabtu (29/08/2015). Namun diketahui, prilaku korban saat itu berubah. “Dari informasi yang kita himpun, saat pulang korban lebih banyak diam dan murung,” ungkap Kapolsek Dewa Mahaputra didampingi Kanit Reskrim AKP. Dewa Gede Oka.

Besoknya,  pada hari Minggu (30/08/2015)korban menutup pintu kamarnya. Sementara orang tuanya berangkat bekerja ke kebun.  Korban diketahui tewas, setelah saksi adik kandung korban NI komang Yunita (12) hendak membangunkan korban. Namun saat itu, pintu kamar korban terkunci. “Saat adik korban  mengintip dari lobang jendela, dilihat korban sudah tergantung dilangit-langit/lambang kamar korban sekitar pukul 16.30 wita,” jelasnya.

Melihat kondisi kakaknya itu, saksi pun berteriak memanggil kedua orang tuanya. Selanjutnya, dibantu orang tuanya, saksi berusaha menolong korban. Namun, lacur kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi. “Dari hasil olah TKP, kita mengamankan barang bukti berupa satu selendang dengan panjang satu meter yang dipergunakan korban mengakhiri hidupnya,” sebutnya.  

Sementara untuk motifnya, polisi masih melakukan penyelidikan. “Keluarga korban sangat tertutup. Laporan  baru kita terima pada malam harinya via telpn, setelah rembug keluarga” tegasnya. Sementara dari hasil interogasi dan keterangan dari saksi-saksi, disimpulkan korban murni meninggal akibat bunuh diri dengan cara gantung diri. “Atas kejadian tersebut, keluarga korban telah menerimanya sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi,” pungkasnya.  

Sesuai data yang dihimpun dalam bulan Agustus 2015, tercatat dua pelajar tewas dengan cara bunuh diri. Sebelumnya, Made Adi Widiantara alias Simon (17) asal Songan, Kintamani  bunuh diri dengan cara terjun bebas dari lantai tiga gedung sekolahnya di SMA 1 Singaraja. Kasus ini sempat menggegerkan warga Bali awal bulan lalu. Ironisnya, korban nekat mengakhiri hidupnya untuk membuktikan cintanya kepada kekasihnya. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER