Sikapi Pilkada Denpasar, Pastika Kumpulkan Petinggi KBM

  • 10 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2166 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Keputusan pasangan Ketut Suwandi - Made Arjaya tak melanjutkan tahapan Pilkada Kota Denpasar, dinilai sebagai bagian dari skenario Koalisi Bali Mandara (KBM) untuk menggagalkan Pilkada Kota Denpasar. Ini dilakukan KBM, lantaran duet incumbent IB Rai Dharmawijaya Mantra - IGN Jaya Negara (Dharma-Negara), masih terlalu tangguh untuk dikalahkan.


Hanya saja sinyalemen ini dibantah keras oleh kubu KBM. Justru koalisi yang dimotori Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Gerindra dan beberapa partai lainnya ini, sudah merapatkan barisan guna mempersiapkan pasangan calon alternatif untuk diusung pada Pilkada Kota Denpasar.

Bahkan Senin (10/8), Pembina KBM Made Mangku Pastika mengumpulkan para petinggi KBM di ruang kerjanya, untuk membahas 'tragedi' Pilkada Kota Denpasar. Tampak hadir pada kesempatan tersebut Ketua DPD Partai Golkar Bali Ketut Sudikerta, didampingi Wakil Ketua Gusti Putu Wijaya dan Sekretaris Komang Purnama.

Selain itu, hadir pula Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta, Sekretaris DPD Partai Gerindra Bali Wayan Wiratmaja dan Ketua PKS Bali Mudjiono. Pada kesempatan tersebut, Mangku Pastika dan elit KBM sepakat untuk mempersiapkan pasangan calon alternatif sebagai pengganti duet Suwandi - Arjaya.

"Jadi jelas bahwa, tidak ada sedikitpun niat dari KBM untuk menggagalkan Pilkada Denpasar. KBM sudah sepakat mengusung paket Suwandi - Arjaya, dan jika seperti ini kondisinya di tengah jalan maka itu murni keputusan kandidat dan bukannya skenario KBM," tandas Sekretaris DPD Partai Gerindra Bali Wayan Wiratmaja, yang ditemui usai rapat tersebut.

Ia menjelaskan, dalam rapat kali ini baik Mangku Pastika maupun KBM, sepakat untuk menyiapkan pasangan calon alternatif untuk menggantikan duet Suwandi - Arjaya. Adalah nama Made Arjaya, yang sebelumnya diposisikan sebagai calon wakil walikota, disepakati 'naik kelas' menjadi calon walikota menggantikan Ketut Suwandi.

Khusus untuk pendamping Arjaya, disiapkan tiga orang nama. Mereka adalah politisi Partai Golkar AA Rai Sunastri, anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Denpasar AA Ngurah Susruta dan Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar Wayan Mariana Wandira.

"Sudah disepakati, Arjaya yang kita siapkan jadi calon walikota. Sementara untuk posisi calon wakil walikota, sedang dipertimbangkan ketiga nama tersebut," jelas Wiratmaja.

Walau sudah disiapkan skenario alternatif, namun KBM tetap menunggu keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Jadi kita menunggu, seperti apa keputusan KPU terkait Pilkada Denpasar setelah tanggal 24 Agustus nanti," ujar Wiratmaja.

Hal tak jauh berbeda juga dilontarkan Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta, yang ditemui terpisah usai rapat tersebut. Menurut politisi asal Jembrana itu, KBM sangat berharap Pilkada Kota Denpasar tetap berjalan sesuai jadual KPU.

Karena itu, ketika Suwandi - Arjaya menyatakan tak melanjutkan tahapan Pilkada, KBM langsung menyiapkan skenario lain. "Pak Mangku Pastika selaku Pembina KBM, juga sepakat untuk memikirkan nama alternatif yang diusung oleh KBM pada Pilkada Denpasar," tutur Mudarta.

Untuk alternatif ini, ia juga membenarkan bahwa KBM sudah bersepakat untuk memposisikan Arjaya sebagai calon walikota, menggantikan Suwandi. "Soal nama calon wakil walikota pendamping Arjaya, kita siapkan tiga nama, dan langsung dilakukan survei simulasi," ucapnya.

Meski menyiapkan skenario alternatif, KBM tetap menunggu keputusan KPU terkait nasib Pilkada Kota Denpasar. "Jika diputuskan masa pendaftaran bakal calon diperpanjang karena hanya ada kandidat tunggal, maka kita akan sodorkan paket baru," pungkas Mudarta. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER