Dari Hobby, Komunitas Drone Mampu Hasilkan Cuan dan Cetak Atlet Berprestasi

  • 30 Januari 2024
  • 19:40 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1605 Pengunjung
komunitas drone Buleleng dalam acara podcast Bincang Komunikasi (B-KOM), Selasa, (30/1). SD/ist

Buleleng, suaradewata.com - Keberadaan drone di Buleleng kini tidak lagi menjadi hal yang langka, sering kita jumpai di berbagai tempat, seperti di daerah tujuan wisata (DTW), di pantai, di bukit bahkan di seputaran Kota Singaraja. 

Secara umum kebanyaka masyarakat mengenal benda berkamera yang terbang dengan remot control itu adalah sebuah drone. Namun drone ini sedikit berbeda, mereka sebagai pilot atau pengendali drone ini menggunakan goggles atau kaca mata khusus. Penasaran akan geliat komunitas drone ini di Buleleng, Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng mengulas tuntas apa-apa saja yang telah dihasilkan dari sebuah komunitas drone dalam acara podcast Bincang Komunikasi (B-KOM), Selasa, (30/1).

Komunitas ini bernama Buleleng First Person View (FPV) Drone, Made Sunarya yang merupakan anggota menerangkan perbedaan FPV drone dan drone secara umum adalah terletak pada penambahan perangkat goggles FVP yang dipakai langsung oleh pilot ketika menerbangkan FVP drone. “Kalau drone biasa itu hanya pakai remote dan perangkat hp untuk melihat kemana drone terbang, beda dengan FPV yang pilotnya merasakan langsung sensasi terbang melalui goggles FPV,” terang Made Sunarya.

Awal mula terbentuk komunitas Buleleng FPV bermula dari berkumpulnya orang-orang se-hobby menggunakan drone FPV secara spontanitas, baik itu dari photographer dan juga dari videographer di Buleleng. Made Sunarya menerangkan jumlah anggota komunitas Buleleng FPV kurang lebih sebanyak 26 orang dari berbagai kalangan dan jenjang usia. Tidak ada syarat usia untuk ikut bergabung dalam komunitas, cukup dengan memiliki FPV drone, maka sudah bisa bergabung dalam komunitas.

Selama perjalanannya, anggota Buleleng FPV dalan kegiatan rutinitas yang  hanya sekedar menyaalurkan hobby kini sudah banyak yang mampu menghasilkan cuan atau rupiah dari jasa-jasa videographer wedding dan acara-acara atau event lainnya. “Hobby kami ini mulai menghasilkan cuan, itu bisa kami dapatkan berkat latihan berbulan-bulan pengambilan footage (video) melalui Kopdar bersama anggota,” terang Made Sunarya.

Ditambahkan, eksistensi Buleleng FPV juga telah mampu memikat komite olahraga dan telah meresmikan drone race (F9U) yang dinaungi FASI dalam cabang olahraga di bawah naungan KONI Buleleng. 

Hasilnya pun luar biasa, Buleleng FPV sukses mencetak atlet-atlet berprestasi, bahkan kabarnya salah satu atlet maju dalam pekan olahraga nasional PON tahun 2024. Made Sunarya meyakini secara bertahap Buleleng FPV nantinya akan mampu mencetak lebih banyak lagi atlet-atlet berprestasi demi mengharumkan nama Buleleng di kancah Nasional. 

Disinggung terkait cara bergabung dalam komunitas, pihaknya menerangkan Buleleng FPV sangat terbuka kepada semua masyarakat Buleleng. Tidak perlu melakukan pendaftaran apalagi syarat-syarat yang berbelit. “Kami punya akun medsos untuk komunitas, nanti tinggal hubungi saja kami di instagram. Sekedar tanya-tanya boleh, ikut berbagung juga sangat diperbolehkan. Kami sangat welcome, dan kami akan ajarkan sampai bisa,” pungkasnya. Sad/gin

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER