Pameran “Lantera: Langkah Tegas dan Berani Tjokorde Gde Rake Soekawati” 

  • 09 November 2022
  • 12:55 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 1552 Pengunjung
istimewa/suaradewata

Gianyar, suaradewata.com - Museum Sumpah Pemuda dibawah wewenang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menggelar pameran bertajuk “Lantera: Langkah Tegas dan Berani Tjokorde Gde Rake Soekawati”. Pameran yang digelar pada 9 hingga 13 November 2022 di Puri Kantor Ubud, Gianyar. Pameran ini mengisahkan jejak seorang tokoh Bali bernama Tjokorde Gde Rake Soekawati. 

Tjokorde Gde Rake Soekawati merupakan anggota dewan rakyat Hindia Belanda (Voiksraad) pertama dari Bali yang menjelma sebagai Lantera (Pencerah) bahwa orang Bali bisa melangkah maju, setara dengan yang lainnya. Selain itu, Tjokorde Gde Rake Soekawati merupakan satu-satunya orang Bali yang menghadiri Kongres Pemuda Kedua 27-28 Oktober 1928 yang menghasilkan Ikrar kebangsaan Sumpah Pemuda. Ia menjadi sosok Lantera bahwa sekalipun sebagai anggota dewan rakyat, mau berkumpul dan mendengarkan para anak muda bersuara. 

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, Tjokorde Gde Rake Soekawati menghadapi berbagai dinamika masa revolusi. Jabatan Presiden Negara Indonesia Timur (NIT) yang dipegangnya merupakan sebuah persimpangan menuju ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia sosok yang konsekuen dan konsisten dalam mengambil setiap kebijakan. 

Staf Ahli Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Bidang Hubungan Lembaga Dan Masyarakat Prof. Dr. H. Muhammad Adlin Sila, M.A., Ph. D., sangat menyambut positif digelarnya pameran “Lantera: Langkah Tegas dan Berani Tjokorde Gde Rake Soekawati”. Pasalnya, masyarakat bisa mengenal sosok Tjokorda Gde Rake Soekawati yang mungkin belum banyak mengetahuinya. 

“Sebuah terobosan di masa lalu terjadi saat seorang putra Bali bernama Tjokorde Gde Rake Soekawati membawa rombongan seniman Bali pada sebuah Pameran Kolonial yang berlangsung di Paris, Perancis tahun 1931. Terlepas dari pameran yang bermaksud unjuk kuasa negeri penjajah, Tjokorde Gde Rake Soekawati mengambil peluang tampil di hadapan masyarakat mancanegara untuk memperkenalkan kekayaan seni dan budaya Bali. Penampilan rombongan seniman Bali ini pun mengundang banyak pujian dan decak kagum dari berbagai pihak, sehingga mereka yang hadir menyaksikan ingin mengetahui lebih dalam mengenai seni dan kebudayaan Bali.” ungkap Pak Adlin pada pembukaan pameran “Lantera: Langkah Tegas dan Berani Tjokorde Gde Rake Soekawati", di Puri Kantor Ubud, Selasa (8/11/2022) 

Yang dilakukan oleh Tjokorde Gde Rake Soekawati di masa lalu itu adalah sebuah diplomasi budaya yang kali pertama dilakukan oleh orang Bali sendiri di luar negeri. Tentunya diplomasi ini berdampak signifikan kepada meningkatnya kunjungan turis luar negeri yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai seni dan budaya Bali. 

Lebih lanjut Pak Adlin berharap, masyarakat Bali semakin optimis terhadap pertumbuhan pariwisata Bali yang baru pulih dari pandemi. Para pemuda dan pemudi Bali juga semakin terdorong untuk mengembangkan sebuah terobosan atau ide-ide cemerlang yang bermanfaat. Tak hanya untuk Bali dan pastinya juga Indonesia. Masyarakat pula bertambah pengetahuannya serta dapat merefleksikan nilai-nilai luhur yang pernah dilakukan Tjok orde Gde Rake Soekawati di masa lalu untuk hari Ini dan masa depan. 

Dalam pembukaan pameran temporer yang dihelat secara luring ini turut dihadiri Gubernur Bali yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Gede Indra Dewa Putra, Tjokorda Gde Putra Sukawati (Penglingsir Puri Agung Ubud), Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati (perwakilan ahli waris), Koordinator Staf Kepresidenan RI, AA Ari Dwipayana, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Bali, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Plt. Kepala Museum dan Cagar Budaya, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali, Kepala Balai Pelestasian Nilai Budaya Bali, Kepala Galeri Nasional Indonesia sekaligus Plt. Kepala Museum Kebangkitan Nasional, Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Kepala Balai Konservasi Borobudur, Kepala Museum Benteng Vredeburg, Kepala Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya D.I. Yogyakarta, Kepala Museum Sumpah Pemuda sekaligus Plt. Kepala Museum Basoeki Abdullah, Kepala Perumusan Naskah Proklamasi, keluarga Tjokorde Gde Rake Soekawati dan beberapa komunitas.rls/gus/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER