Nyoman Parta Pertanyakan Syarat Student Dormitory Universitas Udayana, Belum Dibangun Kenapa Sudah B

  • 11 April 2022
  • 18:30 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2312 Pengunjung
Nyoman Parta mempertanyakan syarat calon mahasiswa baru UNUD wajib tinggal di Student Dormitory padahal belum dibangun. Foto : suaradewata

Denpasar, suaradewata.com - Anggota DPR RI, Nyoman Parta menerima pengaduan dari orang tua calon mahasiswa baru Universitas Udayana (UNUD) yang diterima melalui jalur SNMPTN. Keluhannya karena calon mahasiswa tersebut diwajibkan tinggal di Student Dormitory selama 2 semester dengan alasan kenyamanan dan kelancaran perkuliahan. Harga sewa Student Dormitory pun bervariasi mulai Rp 700 ribu hingga Rp 3,5 Juta tergantung tipe kamar.  

Nyoman Parta menjelaskan, dirinya dihubungi oleh beberapa orang tua dan calon mahasiswa baru Universitas Udayana yang baru diterima lewat jalur SNMPTN. Para orang tua dan calon mahasiswa baru menyampaikan pertanyaan dan keluhannya tentang Keputusan Rektor Unud dalam program Student  Dormitory terhadap mahasiswa baru. Selama ini mereka belum pernah dikumpulkan dan mendapatkan penjelasan secara langsung. "Saya sudah berusaha menghubungi via chat sebanyak 2 kali tapi belum mendapatkan respon dari Rektor Universitas Udayana, Prof Nyoman Antara," jelas anggota Komisi VI DPR RI ini. 

Lebih lanjut dijelaskan oleh politisi PDI Perjuangan ini, ada beberapa hal yang dipertanyakan oleh orangtua dan calon mahasiswa baru UNUD, diantaranya : 

1. Mereka harus membayar pertanggal 14 April 2022, padahal asramanya belum terbangun. Apakah uang sewa asrama mereka dipakai untuk membangun asrama?

2. Harga sewa asrama per mahasiswa sebesar 700 ribu sampai 3,5 juta dari kelas superior, deluxe, privilege (disabilitas), private, dan executive. Dengan adanya perbedaan kelas pada asrama itu apakah tidak akan menimbulkan pengkastaan di antara para mahasiswa ?

3. Asrama sampai hari ini belum dibangun, sementara mahasiswa sudah diminta membayar uang asrama dan dijadikan persyaratan dalam melakukan registrasi ulang. 

4. Calon mahasiswa juga mempertanyakan apa urgensinya mengasramakan mahasiswa? Disatu sisi ada program kampus mereka yang justru mengharuskan mahasiswa ada di tempat praktek atau ditengah-tengah masyarakat.

5, Orangtua yang  dekat lokasi kampus juga mengeluhkan karena diwajibkan juga tinggal di asrama padahal mereka punya rumah yang lokasinya dekat dengan kampus 

6. Mahasiswa baru  Unud kan banyak apa akan di asramakan semua atau bagaimana ?  

Diakuinya, orang tua dan mahasiswa yang menghubunginya mengeluhkan belum ada kepastian kapan asrama selesai dibangun dan mulai bisa ditempati. "Apakah lagi 6 bulan atau 1 tahun?" katanya.

Orang tua mengeluhkan biaya ganda yang harus dikeluarkan, sudah bayar asrama tetapi karena asramanya belum ada, juga harus mengeluarkan biaya untuk sewa kos. Tentu ini akan memberatkan, karena banyak dari orang tua kehilangan pekerjaan akibat pandemi. "Saran saya agar pihak Rektorat memberikan 

penjelasan dan mengundang calon mahasiswa baru dan orang tuanya," ujar Nyoman Parta.gus/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER