Restorasi Rumah Ibunda Bung Karno, Diharapkan Tetap Menjaga Keaslian

  • 20 September 2020
  • 17:30 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1563 Pengunjung
Peletakan batu pertama restorasi pembangunan rumah Rai Srimben

Buleleng,suaradewata.com - Restorasi rumah ibunda sang proklamator Bung Karno, Nyoman Rai Srimben di Lingkungan Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Buleleng, diharapkan dibuat secara detail dan menyerupai aslinya. Dan struktur bangunan hingga proses penggerjaannya diminta tetap menjaga keaslian dari bangunan awal.

Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, pada Minggu (20/9/2020) usai peletakan batu pertama restorasi pembangunan rumah Nyoman Rai Srimben. Hadir juga, sejumlah pejabat di Buleleng, pihak keluarga Nyoman Rai Srimben, dan perwakilan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali, Giri Prayoga.

Suradnyana mengatakan, restorasi ini merupakan awal pembangunan. Diskusi lanjutan akan dilakukan dengan keluarga Rai Srimben yang tak lain ibunda Soekarno untuk menggali lebih dalam seperti apa kondisi lingkungan dan bangunan dahulu. Utamanya areal rumah Rai Srimben untuk dibuat mirip melalui dokumen-dokumen yang masih tersimpan.

"Jadi tidak ada target. Tapi saya telah memberikan arahan agar mendekati bentuk bangunan aslinya. Kami coba lihat-lihat lagi foto-foto lama. Lingkungan seperti apa. Kami tetal berupaya agar lingkungannya dikembalikan," ujar Suradnyana, usai peletakan batu pertama.

Apabila ada bangunan yang harus dipindahkan pada pengembalian lingkungan di sekitaran rumah Rai Srimben ini, Suradnyana akan mendiskusikan dengan Dinas Kebudayaan (Disbud) Buleleng. Agar bangunan yang dipindahkan diperhitungkan pembangunannya.

"Harus dihitung, berapa nilainya dan posisi dimana. Sehingga nantinya lingkungan rumah Nyoman Rai Srimben menyerupai bentuk asli. Jangan setengah-setengah kalau mau jadikan ini sebuah cagar budaya," jelas Suradnyana.

Sementara itu, perwakilan dari dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali, Giri Prayoga mengaku, untuk perubahan restorasi rumah Rai Srimben akan didiskusikan dengan Disbud Buleleng dan pihak keluarga besar Bale Agung. Agar restorasi yang dilakukan betul-betul menyerupai bangunan asli.

Pada restorasi ini tidak ada kegiatan penggalian terhadap dasar bangunan. Tetapi ada sedikit kenaikan sisi bangunan sekitar 10 sampai 15 centimeter karena dari sisi tangga paling bawah kelihatan sangat pendek, dikarenakan adanya penimbunan dasar bangunan. "Ini karena memang mengembalikan ke aslinya," ucap Giri Prayoga.

Untuk bahan baku, lanjut kata Giri Prayoga, mempergunakan bahan baku aslinya. Namun ada beberapa bahan sulit didapat yaitu batu bata. Pasalnya, batu bata pada bangunan tersebut bentuknya berbeda-beda, ada ukuran kecil dan ada lebih besar. Hanya saja, pihaknya telah mempersiapkan bahan baku batu bata tersebut. "Target tuntas awal bulan Desember 2020," tandas Giri Prayoga. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER