Lagi, I Made Sukerana dan GMT Bagikan 1.109 Paket Sembako di Desa Adat Bugbug

  • 19 Agustus 2020
  • 20:50 WITA
  • Karangasem
  • Dibaca: 1578 Pengunjung
suaradewata

Karangasem, suaradewata.com - Untuk melanjutkan pembagian sembako di Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem, mantan Wakil Bupati Karangasem, I Made Sukerana bersama Anggota DPRD Karangasem dari Fraksi Golkar, I Komang Mustika Jaya, menyalurkan sebanyak 1.109 bantuan sembako yang menyasar lima Banjar Adat dan tiga Dadia.

Penyerahan bantuan dilaksanakan secara simbolis oleh I Made Sukerana dan I Komang Mustika Jaya, yang diterima oleh perwakilan dari masing-masing klian Banjar Adat penerima, untuk selanjutnya dibagikan kepada warga mereka masing-masing sesuai data yang diusulkan.

Lebih rinci lagi, banjar adat disaluri bantuan sembako oleh GMT masing-masing, Banjar Adat Segha 271 paket, Banjar Adat Madya 332 paket, Banjar Adat Bukit Asah 103 paket, Dadia Tutuan Bugbug 14 paket, Dadia Tutuan Tinggi 24 paket, Dadia Tutuan Bugbug Tengah 21 paket, Banjar Adat Bencingah 178 paket dan Banjar Adat Dukuh Tengah sebanyak 485 paket, sehingga total bantuan yang disalurkan untuk tahap ini sebanyak 1.109 paket.

Penanggungjawab GMT, I Gusti Made Tusan, Rabu (19/8/2020) menyampaikan, untuk penyaluran sembako di Desa Adat Bugbug memang dilakukan dalam tiga tahap, atau selama tiga hari dengan harapan seluruh warga di Desa Adat Bugbug bisa menerima bantuan sembako dari keluarga besar GMT.

“Untuk di Desa Bugbug masih ada satu banjar yang belum tersaluri bantuan Sembako, sementara sisanya sudah tersaluri bantuan,” ungkap tokoh masyarakat Karangasem yang juga suami dari Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri ini.

Diakuinya memang masih ada sejumlah banjar dinas dan dadia di satu dua kecamatan di Kabupaten Karangasem yang belum tersaluri bantuan. Salah satunya di Desa Seraya Timur, dimana masih ada sebanyak 470 Kepala Keluarga belum mendapatkan bantuan sembako dari Semeton GMT.

“Kita sih berharap kalau bisa, semua masyarakat di Kabupaten Karangasem tersaluri bantuan sembako GMT,” harapnya. Sehingga seluruh masyarakat di Karangasem bisa terbantu dan teringankan bebannya ditengah himpitan ekonomi akibat dampak Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum diketahui kapan akan berakhir.nov/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER