Pemkab Siapkan Anggaran Rp17 Miliar untuk Penanganan Covid-19, Jika Kurang Akan Ditambah

  • 12 April 2020
  • 18:50 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1611 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Untuk penanganan Covid-19, Pemkab Buleleng mengalokasikan anggaran pada Belanja Tidak terduga (BTT) sebesar Rp17 miliar. Anggaran itu kemungkinan akan ditambah apabila masa tanggap darurat diperpanjang dan kebutuhan penanganan Covid-19 di Buleleng juga dianggap masih kurang.

Artinya, Pemkab Buleleng akan mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 di Buleleng secara bertahap, sesuai dengan perkembangan situasi penanganan wabah. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng yang juga Sekda Buleleng, Gede Suyasa.

Suyasa mengatakan, Bupati Buleleng sudah mengeluarkan edaran kepada seluruh kepala SKPD terkait penundaan kegiatan yang sifatnya tidak sangat perioritas, belum berjalan, dan belum memiliki kontrak. Nantinya anggaran itu dapat dialokasikan untuk penanganan Covid-19 sepanjang sumber dananya tersedia.

Suyasa mengakui, sampai saat ini belum ada angka rupiah yang absolut dalam penanganan Covid-19. Pasalnya, saat ini belum diketahui hingga kapan pandemi ini akan berakhir. Kegiatan yang masih bisa dilaksanakan adalah kegiatan yang bersifat rutin antara lain gaji pegawai. Sedangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang masih bisa dilaksanakan adalah DAK untuk Pendidikan dan Kesehatan.

Menurut Suyasa, kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mendorong keberlangsungan ekonomi masyarakat. "Apabila masa tanggap darurat ini nanti diperpanjang dan memerlukan anggaran tambahan, maka akan segera dilakukan peralihan anggaran guna menanggulangi dampak Covid-19 ini," kata Suyasa.

Selain itu Pemkab Buleleng saat  ini masih menunggu adanya rasionalisasi dana transfer dari pusat. Selain sumber dana DAK, Pemkab Buleleng telah memproleh informasi bahwa akan ada pengurangan sumber dana dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Insentif Daerah (DID).

Terkait dengan perkembangan Covid-19 di Buleleng, sampai saat ini pasien positif yang dirawat di Buleleng masih tetap berjumlah satu orang. Adapun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang saat ini masih dalam perawatan berjumlah satu orang. Sebelumnya terhadap PDP yang berkode PDP 10 itu telah dilakukan test swab pertama dan hasilnya negatif. Saat ini, masih menunggu hasil swab yang kedua. 

Untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang bergejala terjadi penambahan satu orang menjadi tiga orang. Penambahan satu ODP berasal dari pekerja kapal pesiar dengan gejala batuk. Namun, setelah dilakukan rapid test di bandara hasilnya negatif dan saat ini sedang isolasi mandiri. 

Untuk dua ODP lainnya, satu orang masih dirawat di RS Pratama Giri Emas dengan hasil swab negatif dan masih menunggu hasil swab kedua dan satu orang lagi masih karantina secara mandiri. Sedangkan jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) secara akumulatif berjumlah 163 orang. Sebanyak 137 orang sudah selesai masa pantau dan 26 orang menjalani karantina mandiri.

Selain PDP, ODP dan OTG di atas, saat ini juga sedang dilakukan pemantauan terhadap pelaku perjalanan negara terjangkit dan wilayah transmisi lokal. Adapun jumlahnya secara akumulatif sebanyak 1.775 orang, 786 orang diantaranya telah berkahir masa pantau selama 14 hari. Sisanya sebanyak 989 orang masih dipantau oleh puskesmas setempat. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER