Aroma Batubara PLTU Celukan Bawang Buat Warga Sesak Nafas

  • 27 Agustus 2019
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 2031 Pengunjung
istimewa

Buleleng, suaradewata.com - sebagian warga Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, mulai mengeluhkan dampak dari terbakarnya kapal tongkang pengangkut batubara yang sebagai bahan bakar pembangkit listrik di PLTU Celukan Bawang saat terparkir di pinggir pantai. Asap yang ditimbulkan akibat batubara itu membuat warga di Dusun Brongbong, Desa Celukan Bawang, mengalami sesak nafas.

Bahkan, aroma batubara yang sangat menyengat membuat beberapa warga akhirnya memakai masker. Tongkang pengangkut batubara yang terbakar hanya berjarak 20 meter dari bibir pantai menunggu untuk diturunkan ke dome milik PLTU Celukan Bawang.

Menurut penuturan salah seorang warga setempat, Baidi Ahmad, kondisi ini sering dialami warga. Bau batubara yang sangat menyengat, membuat sebagian warga sesak nafas. Sehingga, hal itu sangat mengganggu aktivitas warga.

"Ya bagaimana kami bisa beraktivitas, sementara nafas kami sesak oleh asap dan bau batubara, itu terjadi saat siang hari dengan suhu yang panas," kata Baidi Ahmad, ketika ditemui Selasa (27/8/2019) siang.

Sementara salah seorang staf Desa Celukan Bawang yang juga Klian Dusun Pungkukan, Desa Celukan Bawang, Saharudin mengungkapkan, kondisi ini diduga terjadi akibat datibterbakarnya batubara di tongkang pengangkut akibat suhu yang panas. Namun, PLTU Celukan Bawang cuek dengan penderitaan warga akibat menghirup bau batubara yang menyengat.

"Mestinya ada upaya penyiraman dari PLTU Celukan Bawang agar asap dan baunya bisa diminimalisir. Ini sudah tiga hari kejadian kapal pengangkut batubara terbakar dan terus berasap. Dampaknya, kami menghirup asap batubara setiap hari, apalagi arah angin dari laut ke darat berhembus kuat," ujar Sahar sapaan akrbanya.

Sahar mengaku, sudah berulang kali melaporkan hal ini kepada pemerintah desa, agar meneruskan informasi ini kepada pihak PLTU Celukan Bawang. Tapi, PLTU tidak merespon keluhan itu dan hanya menjauhkan tongkang batubara tanpa ada upaya pemadaman.

Sahar berharap, pihak PLTU Celukan Bawang segera mengatasi masalah tersebut. Sebab, jika tidak segera diatasi maka banyak warga yang sakit akibat terlalu sering menghirup bau batubara. "Kami harap PLTU segera menyelesaikan masalah ini, karena beberapa hari kapal tongkang yang terbakar membuat warga khawatir kesehatan mereka," tandas Sahar.rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER