Buleleng Disebut Kaya Akan Seni Budaya, Disbud Mulai Petakan

  • 08 Agustus 2019
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1906 Pengunjung
suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com - Banyaknya seni budaya asal Buleleng yang mesti dilestarikan, membuat Dinas Kebudayaan (Disbud) Buleleng terus melakukan pemetaan terhadap seni dan budaya yang berasal dari Kabupaten Buleleng. Hal ini disampaikan, saat digelar workshop Tari Legong Pangeleb dan Tari Legong Tombol, pada Kamis (8/8/2019) di Wantilan Sasana Budaya Singaraja.

Kepala Disbud Buleleng, Gde Komang mengatakan, semua pihak harus mampu menggali seni dan budaya yang berasal dari Buleleng, sehingga Buleleng tidak meniru seni dan budaya dari daerah lain. "Apa yang sudah diwariskan oleh para leluhur harus digali dan direkonstruksi," ujar Gde Komang.

Buleleng, sebut Gde Komang, kaya akan seni budaya. Sehingga untuk dapat melakukan penggalian, rekonstruksi dan juga pelestarian, Disbud sendiri sudah melakukan pemetaan. Usai melakukan pemetaan akan dilakukan penggalian sekaligus rekonstruksi. Hasilnya, bisa digunakan sebagai pakem atau patokan dari kelompok seni yang ada di Buleleng. "Kami akan berikan CD yang semacam rekaman yang bisa dijadikan patokan bagi sanggar-sanggar yang ada," kata Gde Komang.

Kesakralan tarian dari Buleleng juga menjadi perhatian dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Bahkan salah satu akademisi dari ISI Denpasar sudah menanyakan kesakralan itu dan berniat membantu Disbud dalam penggalian dan pelestarian. "Penggalian ini aka melibatkan ISI Denpasar dan Disbud," ucap Gde Komang.

Terkait Legong Pangeleb, sambung Gde Komang, tarian itu punya banyak makna. Aejarahnya, Tari Legong Pangeleb melambangkan kebebasan bagi wanita sekitar tahun 1950-an. Kebebasan itu sebagai salah satu bentuk emansipasi wanita yang digaungkan oleh RA. Kartini dan Dewi Sartika.

Dengan melambangkan kebebasan, Tari Legong Pangeleb telah menggambarkan suka cita yang luar biasa. "Itu ada gerakan loncat-loncat, melambangkan kebahagiaan wanita karena diberikan kebebasan berteman dengan sesama wanita dan pria," tandas Gde Komang.

Dalam workshop tari Legong Pangeleb yang berasal dari dangin enjung dan Tari Legong Tombol dari dauh enjung serangkaian dengan Buleleng Festival VII tahun 2019, menghadirkan narasumber yakni Made Keranca, maestro seni asal Desa Jagaraga yang merekonstruksi Tari Legong Pangeleb, dan Ida Ayu Wimba Ruspawati, akademisi ISI Denpasar yang merekonstruksi Tari Legong Tombol. rik/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER