Sidak Komisi III DPRD Bangli, Temukan Sejumlah Kerusakan Bangunan Peninjauan Panorama Penelokan

  • 18 Februari 2019
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3402 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Sidak komisi III DPRD Bangli, menemukan sejumlah kerusakan pada pengerjaan revitalisasi tempat Peninjoan Panorama Penelokan, di Kintamani, Senin (18/2/2019).  Padahal, tempat ini baru selesai dikerjakan sekitar dua bulan lalu dan belum sempat diresmikan oleh Pemkab Bangli.

Sesuai pantauan, kerusakan bangunan tampak mulai terlihat saat menyusuri jalan menurun menuju panggung utama (stage). Lapisan lantai berbahan rubber floring yang mirip karpet ini nampak sudah compang-camping. Bahkan saat disentuh oleh kalangan Komisi III langsung hancur, sehingga ada sampai nampak dasar lantainya. Kondisi bertambah jorok, karena banyak kotoran anjing di jalan tersebut.  

Tak hanya pada jalan menuju stage, kerusakan bagian bangunan yang direvitalisasi dengan anggaran Rp. 12,6 miliar itu juga terlihat pada bagian tembok dinding yang mulai timbul retakan. Lantai stage berbahan kayu tampak terpasang tak merata alias bergelombang. Selain itu, kalangan Dewan ini juga memberikan perhatian serius pada anak tangga diareal stage, yang dinilai justru akan membayakan pengunjung.

Karena itu, Ketua Komisi III DPRD Bangli, I Ketut Suastika didampingi anggotanya Wayan Kariyasa  meragukan kualitas pengerjaan proyek tersebut tidak sesuai bestek.  “Begini jadinya kalau pengerjaannya dilakukan terburu-buru,” sebutnya. Dampaknya, dalam waktu satu tahun kedepan, ada kemungkinan pasangan kayu yang kini terlihat begelombang, akan nampak menganga. “Jadi kami harap secepatnya dilakukan perbaikan, mengingat saat ini masih dalam masa pemeliharaan, disamping belum dilakukan peresmian,” ucap Suastika.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Anggota Komisi III lainnya, I Wayan Kariyasa. Walaupun secara umum ia menilai upaya revitalisasi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli tergolong baik, namun dalam proses finishing gagal dilakukan. Menurut Kariyasa, kondisi retaknya tembok lantaran pengkerutan akibat bahan bangunan yang masih basah langsung dilakukan proses finishing. Ia juga mengkritisi anak tangga yang menurutnya, tidak memperhatikan lebar minimal yakni 30 sentimeter.

“Semestinya memperhatikan luas minimal itu. Karena dengan lebar anak tangga sekarang, akan membahayakan wisatawan khususnya mereka yang menggunakan sepatu ber-hak, sehingga bisa jatuh. Jadi selain perbaikan pada lantai, kami juga mengharapkan perbaikan pada anak tangga itu demi keamanan wisatawan,” ujarnya.

Secara terpisah, Kabid Bina Objek Disparbud Bangli, I Wayan Bona saat dikonfirmasi awak media, tidak menampik terkait adanya kerusakan sejumlah bagian bangunan tersebut. Tindak lanjut dari itu, Bona mengaku telah menghubungi pihak rekanan untuk segera melakukan perbaikan, mengingat saat ini masih dalam masa pemeliharaan hingga bulan Juni mendatang.

Dijelaskan, kerusakan akses jalan menurun menuju stage utama disebabkan oleh ulah kawanan anjing yang beraksi pada malam hari. “Anjing pada malam hari sangat banyak ke tempat itu. Karena itu, jalan lantainya rusak karena keskes kuluk,” jelasnya. Kondisi ini diperparah karena, tidak ada pintu masuk yang dipasang. Sebelumnya, memang saat pengerjaannya sempat dipasang penghalang berbahan tripleks. Namun kini sudah dibuka sejak upacara pemelaspasan bangunan pada tanggal 9 Februari lalu. “Kami juga berharap ada dianggarkan terkait pengadaan pintu itu, untuk meminimalis anjing bisa masuk,” sebutnya. Sementara terkait, kualitas pemasangan lantai kayu yang banyak bergelombang, Bona mengatakan agar dimaklumi.  Sebab, terbentur waktu pengerjaan proyek tersebut yang sangat cepat, yakni 3,5 bulan. “Proses pengerjaannya relative singkat sehingga dilakukan hingga tengah malam. Karena itu harap dimaklumi,” jelasnya. Terlebih saat ini, lanjutnya, tempat peninjoan panorama Penelokan itu sudah diserahkan ke Badan Pengelola Pariwisata BUGG sehingga diharapkan perawatan dan penjagaannya sekarang bisa dilakukan lebih baik lagi. ard/rat


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER