Upaya Melestarikan Budaya dan Alam, Krisna Oleh – Oleh Bali Adakan Lomba Penjor

  • 25 Desember 2018
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 6141 Pengunjung
suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com – Dalam upaya melestarikan budaya dan alam di Bali, Krisna Bali Souvenir Centre (KBSC) yang terletak di desa wisata Blangsinga, Blahbatuh, Gianyar, mengadakan lomba merangkai penjor Galungan antar Sekeha Teruna – Teruni se-Desa Saba, Selasa (25/12/2018). Dalam merangkai penjor, peserta harus menggunakan seratus persen bahan –bahan dari alam tanpa bahan dari plastik maupun styrofoam.

Menyambut hari raya Galungan, Krisna Oleh – Oleh Bali yang terletak di desa wisata Blangsinga mengadakan lomba penjor antar Sekeha Teruna antar Banjar. Lomab diikuti oleh 7 Sekeha Teruna se-Desa Saba. Owner Krisna Oleh – Oleh Bali, Gusti Ngurah Anom mengatakan,bertepatan dengan Penampahan Galungan yang identik dengan memasang penjor Galungan. Lomba ini memotivasi generasi muda untuk mempertahankan Budaya Bali. “Kita juga ingin generasi muda tidak salah pergaulan, lingkungan. Kita ingin mengangkat adat dan budaya untuk masa depan,” terang pengusaha muda sukses yang akrab disapa Ajik Cok ini.

Lebih lanjut dikatakannya, sejak setahun yang lalu, ia pulang ke kampung halamannya ke Desa wisata Blangsinga untuk mengabdikan diri hidup di masyarakat dan anak – anak muda di sekitarnya. “Kebetulan, saya baru tahun kemarin pulang kampung, asli saya disini tapi kelahiran Singaraja. Begitu sekarang saya balik kampung maka sudah saatnya saya mengabdi ke masyarakat dan anak muda mudi semua yang ada disini,” ucapnya. Lomba Penjor juga disebutnya sebagai lomba awal yang melibatkan warga sekitar Krisna Oleh - Oleh Bali, di tahun 2019 selama 6 bulan akan diadakan berbagai macam lomba dalam upaya melestarikan budaya dan alam Bali diantaranya, lomba ngelawar,lomba kebersihan rumah, lomba taman/kebun, lomba memungut sampah plastik terbanyak, lanjutnya.

Lomba Penjor Galungan yang pertama kali digelar Krisna Oleh-Oleh di Desa Wisata Blangsinga diikuti sebanyak 7 Sekeha Teruna yaitu ST. Saka Santi, Br. Saba, ST. Dwi Eka Mandala, Br Banda, ST. Darma Canti, Br. Pinda, ST. Dharma Putra Kencana, Br. Blangsinga, ST. Eka Darma Jati, Br.Tegal Ulung, ST. Purbaka, Br. Kawan, dan ST. Eka Prana, Br. Sema. Setiap kelompok dari masing – masing Sekaa Teruna terdiri dari 10 orang peserta yang telah siap dengan bahan-bahan dan kelengkapan pembuatan penjor.

Lomba Penjor dengan total hadiah puluhan juta ini melibatkan 2 orang dewan juri yakni I Gede Anom Ranuara Spd S.Sn M.Si dari tokoh budayawan Bali dan Drs. I Wayan Gulendra, M.Sn., dari Dosen Seni Rupa di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Kriteria penilaian lomba meliputi kesegaran dari bahan alami pembuatan penjor, kelengkapan, kreatifitas, keserasian dan proses pembuatan.

I Gede Anom Ranuara, S.Pd., S.Sn., M.Si., selaku budayawan Bali menjelaskan bahwa pembuatan penjor Galungan mengacu pada satra-sastra yang ada di dalam ajaran agama Hindu. Dimana penjor itu sendiri adalah uparengga yang artinya pelengkap dalam menjalankan Swadarma beragama. Penjor merupakan simbol dari persembahan hasil bumi kepada Sang Pencpta Alam (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) atas kesejahteraan dan kedamaian yang diperoleh umatnya.

“Penjor itu sendiri adalah suatu bentuk persembahan hasil bumi, sebagai simbul sebuah kesejahteraan.Inti dari isi penjor itu sendiri ada 3 yang disebut Tri Boga yaitu Boga, Upaboga dan Pariboga (pangan, sandang dan papan). Nah ketika itu bisa dipersembahkan sebagai simbol kesejahteraan yang mengacu pada Bhagawadgitha yang intinya adalah mempersembahkan unsur daun, unsur buah, unsur biji dan unsur bunga. Ini yang menjadi item dasar dari lomba penjor Galungan hari ini,” terang Anom.

Lomba penjor yang dimulai pada pukul 14.00 Wita dan berakhir pukul 18.00 Wita berhasil menetapkan para pemenang yakni juara ke-1 berhasil di raih ST. Purbaka, Br. Kawan dengan hadiah uang sebesar 5 juta rupiah, juara ke- 2 yaitu ST. Dharma Putra Kencana, Br. Blangsinga dengan hadiah uang 3,5 juta rupiah dan juara ke-3 di capai ST. Darma Canti, Br. Pinda dengan hadiah uang 2,5 juta rupiah. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER