Guna Menarik Kunjungan Wisatawan, DTW Jatiluwih Kembangkan Tempat Selfie

  • 10 Oktober 2018
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2693 Pengunjung
suaradewata

Tabanan, suaradewata.com - Berbagai cara dilakukan DTW Jatiluwih Kabupaten Tabanan guna meningkatkan kunjungan wisatawan. Salah satu gagasan yang akan dikembangkan yakni akan mengembangkan tempat selfie disekitar traking DTW Jatiluwih. Hal itu diungkapkan Manager Jatiluwih Nengah Sutirtayasa mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengembangkan tempat selfie disekitar DTW Jatiluwih. 

"Kita lihat kedepannya Jatiluwih berkembang dari sosial media, dan disini kita menginginkan ada tempat selfie, yang nantinya kita bener bener mengambil tempat selfie yang berkaitan dengan pertanian," ungkap Sutirtayasa, Rabu, (10/10/2018).

Dilihat dari kunjungan wisata ke Jatiluwih, kususnya anak muda didominasi pada hari Sabtu dan Minggu. Yang kemungkinan jenuh dengan suasana perkotaan dan menginginkan suasana alami. Untuk itu, tempat selfie juga sangat dibutuhkan lantaran penggunaan sosial media sangat berperan yang ikut dalam mempromosikan DTW Jatiluwih.

"Untuk konsep tempat selfie nantinya menggunakan konsep pertanian, itu yang akan kita kembangkan sekarang, dan nuansa dekorasi selfienya dari bambu yang memang harmony dengan alam di Jatiluwih," terangnya.

Adapun tempat selfie yang dikembangkan nanti yakni di seputaran jalan traking, lantaran kita memiliki trak yang panjang disepanjang sawah seperti tempat duduk dan tempat selfi yang diharapkan menarik wisatawan domestik dan mancanegara. "Yang sudah ada sekarang ornamen ornamen dari bambu 3 titik yang besar dan dekorasi ada 4 titik, dan kedepan akan ditambah sekitar 10 hingga 20 titik, jadi yang sudah ada sekarang ada 8 titik," jelasnya.

Tempat selfie nantinya berupa ornamen seperti permaian tradisional, dekorasi kulkul, bernuansa bambu-bambu dan  banyak yang lainnya. Khusus untuk tempat selfie di Jatiluwih menyesuaikan dengan alam pertanian dan mengarah dengan pertanian dan budaya. Ia pun berharap, untuk wisatawan yang biasanya lebih banyak melihat panorama sawah, juga melihat apa yang kita tampilkan dan perkenalkan seperti budaya kita dimana bahannya dari bambu semua.

"Pengerjaannya tentu tidak membeli material terlalu mahal dan juga tidak memanfaatakan orang luar untuk membuat itu, karena konsep dari Festival kemarin itu melibatkan unsur dari berbagai kelompok kesenian, dan ini sebagai ajang untuk pengerajin untuk menunjukan karyanya dan khusus warga lokal," pungkasnya. ang/rat

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER