Wabup Ajak Masyarakat Optimalkan Potensi Desa Bangli

  • 20 Mei 2018
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2684 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Wakil Bupati (Wabup) Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, SE, menegaskan jika dilihat dengan seksama, hampir semua desa di Kabupaten Bangli, khususnya di Kecamatan Susut, memiliki potensi yang bisa dikembangkan menjadi obyek destinasi pariwisata. Oleh karena itu, Wabub mengajak masyarakat Bangli untuk menggali secara optimal potensi yang ada di desanya masing-masing.  Hal ini disampaikan Wabup Sedana Arta, saat menghadiri peresmian penataan lingkungan, sekaligus pemelaspas Pesiraman Griya, di Pura Griya, Banjar Juuk Bali, Desa Susut Bangli, Sabtu (19/5/2018)

Lebih lanjut, meskipun saat ini belum ditetapkan sebagai desa wisata, namun Wabup Sedana Arta berjanji akan mendorong agar sejumlah desa potensial yang ada di Kecamatan Susut bisa ditetapkan menjadi desa wisata. Namun sebelum itu diwujudkan, masyarakat diminta serius menata dan menggali potensi yang ada didesanya. “Sebelum ditetapkan menjadi desa wisata, kita minta masyarakat serius menata potensi yang ada didesanya. Jangan sampai, setelah ditetapkan menjadi desa wisata, masyarakat tidak serius. Kalau seperti ini kan mubasir. Jadi tata dulu dengan serius. Kalau sudah layak, kita pasti jadikan desa wisata”terangnya.

Terkait dengan penataan lingkungan di kawasan Pura Griya, yang rencananya akan dibangun wahana kolam renang umum dan obyek wisata spiritual petirtaan, Wabup Sedana Arta berjanji akan mendukung penuh rencana pengembangan ini. Bahkan untuk pembangunan wahana kolam renang ini, Wabup asal Desa Sulahan ini meminta perencanaan sedikit dirubah. Dimana rencana awal, kolam yang akan dibangun berukurang 10 meter x 25 meter, dirasa sangat tanggung. Ia meminta ukurannya dibuat lebih terstandar. Paling tidak kolam yang dibangun memiliki panjang 50 meter dan lebar 10 meter.  “Kalau dibangun dengan ukurang 10 X 25 meter, itu sangat tanggung. Karena dengan ukuran seperti ini hanya bisa dimanfaatkan untuk rekreasi oleh anak-anak saja. Kalau ukuran kolam bisa dibuat lebih standar, minimal 15 meter x 50 meter,  tentu bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan. Baik anak-anak usia TK sampai dengan SMA bisa memanfaatkan fasilitas ini”jelasnya. 

Menurutnya, sampai saat ini di Kabupaten Bangli belum ada kolam renang yang memiliki ukuran standar untuk dimanfaatkan latihan renang. “Kalau disini (Desa Susut) serius menggarap ini (kolam renang), tentunya Pemkab Bangli siap mendukung melalui anggaran induk 2019 mendatang. Meskipun nanti tidak bisa diselesaikan dalam satu tahun anggaran, yang pasti pembangunan ini akan kita bantu bertahap melalui APBD. Sebelum itu, saya perlu berdiskusi lebih intensif lagi dengan perbekel dan prajuru desa disini. Apa yang menjadi preoritas pembangunan di Desa Susut, agar didiskusikan dengan baik. Yang pasti, tahun 2019 mendatang, kita pasti bantu pengembangan (kolam renang) ini” pungkasnya.

Sementara itu perbekel Desa Susut A. A. Anggradiguna mengatakan, peresmian penataan lingkungan dan pemlaspas pesiraman griya hari ini, merupakan langkah awal pengembangan kawasan Pura Griya menjadi destinasi pariwisata. Jelas dia, sesuai dengan konsep awal, di kawasan Pura Griya ini akan di bangun kolam renang umum yang akan dilengkapi dengan wantilan. Selain itu juga, akan dikembangkan obyek wisata religius petirtaan. Menurutnya, di Pura Griya dari dulu memang sudah ada tempat panglukatan,  tinggal sedikit penataan saja.  “Kalau bisa segera terwujud, kawasan Pura Griya akan kita jadikan ikon pariwisata Desa Susut, dengan harapan bisa diikuti oleh banjar-banjar lainnya”tutupnya. ard/rat

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER