Karyawan Elephant Safari Park Tewas Mendadak Saat Jaga Malam

  • 05 Desember 2017
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 2874 Pengunjung
istimewa

Giayar, suaradewata.com – Seorang karyawan bernama I Wayan Apriawan (21), obyek wisata Elephant Safari Park di Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, tiba – tiba kejang dan pingsan saat berada di ruangan Bar Elephant Safari Park, Senin (4/12). Tragisnya, karyawan yang bertugas di bar tersebut dinyatakan telah meninggal dunia setiba di Puskesmas Tegallalang untuk mendapatkan pertolongan.

Dari informasi yang didapatkan, pada hari Senin (4/12) pukul 00.15 wita, rekan korban I Made Warta yang sedang duduk di teras depan Bar Elephant Safari Park, mendengar suara orang yang sedang meronta-ronta kesakitan. Ketika ia mencari sumber suara tersebut ke dalam bar dan menghidupkan lampu bar, Warta melihat Wayan Apriawan kejang-kejang di lantai sebelah sofa bar. Warta pun memanggil rekan lainnya yang saat itu sedang jaga malam di obyek wisata Gajah Taro untuk membantu menolong korban.

Korban kemudian di bawa ke Puskesmas Tegallalang I untuk mendapat pertolongan. Saat mengangkat korban dari lantai bar, para saksi sempat melihat celana dan lantai bar basah. Setiba di Puskesmas Tegallalang I, tim medis yang memeriksa korban menyatakan korban telah meninggal dengan ciri-ciri, nadi tidak teraba, nafas tidak ada, badan kaku dan keluar air mani dan kencing pada kelamin korban.

Kapolsek Tegallalang AKP Nyoman Merta Kariana saat dikonfirmasi menjelaskan, dari pemeriksaan luar tubuh korban oleh tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dari hasil penyelidikan di TKP juga tidak menemukan adanya bekas muntahan dan tanda lain yang dari keracunan. “Keluarga korban menolak untuk melakukan otopsi, sehingga untuk mencari tau pasti penyebab kematian korban hanya dari pemeriksaan luar saja,” jelas AKP Merta saat dihubungi via telepon, Selasa (5/12).

Kapolsek Tegallalang juga menambahkan, keluarga korban telah menerima kepergian korban dan tidak curiga atas kematian korban. Menurut keterangan keluarga, memang beberapa hari terakhir korban bekerja terlalu keras hingga malam hari. “Jenazah korban telah dibawa pulang ke rumah duka di Banjar Delod Bungbang, Desa Kederan, Tegallalang, untuk prosesi keagamaan,” tambahnya.

Sementara itu, Managaer Elephant Safari Park, Wayan Sukianten saat dihubungi mengatakan, korban selama ini bekerja dengan baik dan tidak pernah ada masalah dengan rekan kerjanya. Rekan kerja korban juga mengatakan korban tidak pernah mengeluh sakit sebelum bekerja. “Kami akan menggelar upacara pecaruan untuk pembersihan besok Rabu (6/12) bersamaan dengan hari Pegatwakan,” tutur Sukianten. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER