Demokrasi Politik Harus Sejalan dengan Demokrasi Ekonomi

  • 14 November 2017
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2414 Pengunjung
istimewa

Denpasar, suaradewata.com - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan asal Dapil Bali, I Nyoman Dhamantra menggelar sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, di Desa Sumerta Kaja, Denpasar, Bali pada Sabtu (23/9/2017).

Dalam paparannya, Dhamantra, demikian sapaan akrabnya menjelaskan, empat Pilar kebangsaan telah mempersatukan Indonesia sebagai negara besar yang terdiri dari ribuan pulau, suku, budaya, dan bahasa. Karena kita punya Pancasila sebagai perekat bangsa yang majemuk, maka masyarakat harus menyadari itu. Masyarakat harus memahami Pancasila sebagai ideologi.

"Sudah menjadi tugas kita bersama, untuk membantu pemerintah dalam mensosialisasikan dan mengawal penerapan 4 pilar di tengah masyarakat. Hanya dengan begitu, kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi nasional dan kedaulatan rakyat bisa terwujud," jelasnya.

Kaitan Pancasila dan kesejahteraan masyarakat, dalam kesempatannya Dhamantra mengilustrasikan, bahwa demokrasi politik (Pancasila) tanpa diikuti dengan demokrasi ekonomi (Pancasila) hanya akan jadi persoalan.

"Era reformasi yang menginginkan keterbukaan dalam berpolitik gagal mensejahterakan publik. Alih–alih mensejahterakan publik, demokrasi politik justru terjebak pada demokrasi liberal sehingga dalam aspek ekonomi juga terjadi liberalisme. Akibatnya lahir sekelompok elite yang menguasai sumber-sumber kekayaan negara,” jelas politisi yang getol memperjuangkan Hak Bali di Pusat ini.



Dhamantra juga mendorong agar generasi muda, khususnya para pemuda di Bali, untuk membangun semangat kerja keras dan gotong royong. Dia menyebut, bangsa yang kalah adalah karena generasinya yang lemah.

“Cita-cita menjadi pemimpin harus disiapkan. Tapi kalau anda tidur, anda adalah pemimpi. Kalau anda bangun tidur dan anda bekerja, anda adalah pemimpi sejati. Saya dan kita semua ingin melihat bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Tidak hanya menjadi bangsa konsumtif tapi harus produktif,” pesannya.

Oleh sebab itu, di akhir pemaparannya Dhamantra menyarankan, agar pemuda pemudi di Bali harus mampu bersaing di segala bidang, seperti menguasai teknologi, mengingat persoalan dan tantangan kebangsaan juga kian kompleks. Hal itu ditekankannya mengingat perhatian generasi muda pada nilai-nilai luhur bangsa itu adalah modal dasar munculnya generasi muda yang berkualitas, berkarakter dengan rasa nasionalisme tinggi dan gemar bekerja keras.

"Generasi muda yang berkarakter kebangsaan yang kuat dan pekerja keras akan mampu menjadi penyelamat negara ini termasuk menjadi pimpinan nasional," jelasnya. her/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER