Waduh... Sejumlah Pemuda Misterius Rusak Penjor Dan Patung Ngusaba Nini

  • 10 November 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 43205 Pengunjung
suaradewata

Tabanan, suaradewata.com- Rangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan di Tabanan mendadak menjadi mencekam. Pasalnya beberapa penjor yang ada di masing-masing rumah dan patung ngusaba nini dirusak oleh sejumlah pemuda misterius. Atas kejadian tersebut, sejumlah warga dan pemuda di Tabanan rapatkan barisan untuk bersiaga memburu pemuda misterius tersebut.

Dalam pemantauan media suaradewata.com, Jumat, (10/11/2017), di Banjar Tegal Seka Desa Pesagi, Kecamatan Penebel tampak sejumlah penjor di masing-masing rumah rusak bahkan ada yang tidak terpasang penjornya pasca dirusak total oleh orang misterius. Salah satu sumber dilapangan mengatakan kejadiannya sejak Rabu, (08/11/2017), pada malam hari bahwa sejumlah orang bawa motor dan memukul penjor. Dan kejadian itu membuat warga resah, seakan - akan simbul agama hindu dirusak. "Kejadiannya sudah dari dua hari dan itu simbul kita dirusak, sama dengan melecehkan agama kita, pas kejadian saya kaget dengar ada orang yang mukul penjor, setelah dipergoki mereka langsung kabur," ucap sumber.

Kepala Dusun Banjar Tegal Seka Desa Pesagi, Kecamatan Penebel I Wayan Eka Sujaya, 40 saat dikonfirmasi membenarkan wilayahnya telah terjadi perusakan penjor dan sanggah crukcuk di masing-masing rumah, bahkan kejadian itu sudah terjadi dua kali sajak Rabu, (08/11/2017), dan Kamis, (09/11/2017). Untuk kejadian pada hari Rabu, (08/11/2017), sekitar pukul 22.00 wita, Dirinya melihat pelaku berjumlah 4 orang membawa 2 sepeda motor yang membawa kayu dan memukul sejumlah penjor. Dan dirinya mengaku sempat mengejar pemuda misterius tersebut, namun sayang pelaku berhasil kabur.

"Ada 3 penjor yang dipukul, 2 sudah rusak dan 1 masih bisa dipakai, untuk dua penjor yang rusak itu saya belum lihat, hanya lihat pelaku mukul penjor yang masih utuh, dan waktu ngejar pelaku saya lihat ada 4 orang membawa 2 sepeda motor," ucap Eka Sujaya, Jumat, (10/11/2017). 

Keesokan harinya pada hari Kamis, (09/11/2017), pada malam hari kejadian serupa juga terjadi namun hanya 1 sanggah crucuk warganya dirusak dan tidak ada yang melihat. Atas kejadian itu, membuat warga menjadi resah dan akhirnya masyarakat siaga. Dan total yang dirusak berjumlah 7 sanggah crukcuk selama 2 hari. Dirinya pun menerangkan untuk ciri-ciri pelaku diperkirakan anak muda yang berumur sekitar 15 - 20 tahun.

"Kejadian baru pertama kali, dari dulu gak pernah ada kejadian ini, apa motifnya juga gak tahu, pasti sangat meresahkan karena menyinggung harga diri agama Hindu, kalau orang normal gak ada yang merusak penjor, orang normal apa gak normal itu yang merusak penjor, ini merupakan pelecehan terhadap agama Hindu, nanti malam siaga, kalau ketemu akan diintrogasi dan diserahkan kepihak berwajib," terangnya.

Selain itu, pada hari Rabu, (08/11/2017), pada sore hari warganya juga terkena tipu oleh orang misterius. Dengan motif datang ke rumah salah satu warganya dengan meminta uang bahwa anaknya mengalami musibah. Dengan mengatakan bahwa kendaraan yang dibawa anaknya mengalami rusak di wilayah meliling Kerambitan. Akibatnya, warganya mengalami kerugian sekitar Rp 1.550.000. 

"Warga saya juga ada kena tipu, dengan motif dibilang mobil anaknya rusak di meliling, setelah dicek ternyata tidak ada rusak di meliling tapi kenyataannya rusak di Denpasar, dan katanya disuruh anaknya mencari uang ke orang tuanya, tapi setelah dicek, anaknya tidak menyuruh siapa siapa untuk ngambil uang," bebernya.

Sementara, Kejadian serupa juga terjadi di Banjar Telaga Tunjung Kaja Desa Timpag Kecamatan Kerambitan, beberapa penjor juga tampak dirusak. Sumber dilapangan menjelaskan, bahwa penjor di Banjar Telaga Tunjung Kaja dirusak oleh orang misterius dan kejadiannya serupa dengan kejadian di Banjar Tegal Seka. "Kejadiannya sama dengan di Banjar Tegal Seka, itu penjor yang dirusak," ucap sumber sambil menunjukan lokasi penjor yang dirusak.

Selanjutnya, warga yang mengalami penjornya dirusak oleh orang misterius tersebut mengaku hiasan pada penjor dirusak dan tedung berwarna putih kuning juga rusak. "Yang rusak rantasnya di bes bes, pajeng putih kuning dirusak, rantasan ne kacakan dijalanne, kejadian ne ibi sanje sekitar jam 11 malam," ucap Bu Suka Bawa, 70 asal Banjar Telaga Tunjung Kaja Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Jumat, (10/11/2017).

Tidak hanya itu, Penjor di warung Kelian Adat Timpag yakni I Nyoman Sueca, 44 asal Banjar Telaga Tunjung Kaja Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan satu jalur menuju Bendungan Telaga Tunjung juga terkena dampak dari perusakan oleh orang misterius tersebut. Hanya saja, tempat untuk menaruh banten atau sesajen ditemukan rebah di got tidak jauh dari Penjor. Dan dirinya pun memperkirakan pelakunya berciri-ciri anak SMA.

"Kejadiannya sudah dua hari yang lalu, saya kira mungkin karena angin, setelah mendapatkan informasi katanya dirusak oleh orang," ucap Sueca.

Parahnya lagi, Tidak hanya merusak penjor, ternyata juga merusak patung ngusaba nini yang ada di perbatasan Kecamatan Kerambitan dan Kecamatan Penebel. Rusaknya patung tersebut diketahui sekitar pada hari Rabu, (09/11/2017), saat Dirinya melewati tempat tersebut. Dan kini kedua patung tersebut hanya menyisakan potongan kaki serta satu potongan tubuhnya ditemukan dibawah posko yang berjarak kurang lebih 20 meter dari posisi patung semula. Dirinya menerangkan,patung tersebut dibangun dengan jenis laki-laki dan perempuan. Lantaran ada upacara Mesabha Nini di Pura Puseh Timpag. Dan untuk karya puncaknya sudah selasai, namun masih rentetan upacaranya sampai hari Kamis, (16/11/2017). 

"Pas lewat ditemukan kondisi sudah seperti itu, untuk pakaian patungnya saya temukan disebelah kuburan yang berjarak 500 meter dari posisi semula, sekarang patung masih rusak tinggal kakinya saja, ya rasanya sedih juga, tapi sudah lapor ke Bendesa Adatnya bahwa ada kejadian seperti ini," terangnya.ang/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER