Obyek Wisata Tegenungan Kembali Telan Korban

  • 28 Juli 2017
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3650 Pengunjung
suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com – Obyek wisata air terjun Tegenungan yang terletak di Dusun Tegenungan, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati kembali menelan korban jiwa. Wilfredus alias Fred (25) asal Flores, tenggelam diseret arus di air terjun Tegenungan pada Jumat siang (28/7) pukul 12.30 wita. Pencarian korban oleh Tim SAR sempat memakan waktu lama namun korban akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tewas di dasar palung air terjun.

Informasi yang didapatkan, Wilfredus alias Fred (25) datang bersama dengan sepuluh orang temannya untuk berwisata ke Air Terjun Tegenungan. Sesampai di lokasi, korban bersama temannya mandi di pinggir areal air terjun, namun tanpa sepengetahuan teman-temannya, korban menuju tengah air terjun. Seketika korban tersedot derasnya air terjun yang mana di bawahnya terdapat palung. Teman korban dan para pengunjung lainnya yang melihat korban tersedot kemudian berteriak minta tolong. Akibat derasnya air, petugas yang berada di sekitar air terjunb tidak berdaya untuk menolong hingga korban dengan cepat menghilang ke bawah air.

Pihak pengelola air terjun segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sukawati. Tidak beberapa lama, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Gianyar dan kepolisian pun datang ke lokasi untuk melakukan penyelamatan dengan alat yang lebih lengkap. Tim sempat kesulitan mendeteksi keberadaan korban, atas saran dari warga untuk dibuatkan saran banten di beberapa lokasi seputar air terjun.

Setelah melakukan persembahyangan, akhirnya tim SAR dengan mudah menemukan keberadaan korban dan dapat mengevakuasi korban dari dasar palung air terjun menggunakan tali. Naas, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Kabag Ops Polres Gianyar Kompol IB Dedi Januarta yang memimpin tim kepolisian di lokasi mengatakan, pencarian mulai menemukan titik temu setelah dilakukan koordinasi antara Kapolsek dan tokoh masyarakat setempat. "Teknisnya, kami pakai tali, tim penyelamat masuk ke dalam air terjun dibantu tali,” terangnya.

Setelah berhasil mengevakuasi korban dari dasar air terjun pada pukul 17.30 wita, jenasah langsung dibawa ke kamar jenasah RS Sanjiwani, Gianyar. Kompol Dedi berpesan kepada para pengunjung air terjun agar mengikuti rambu dan tanda-tanda larangan yang ada di sekitar lokasi air terjun. "Selain memasang bendera merah sebagai tanda pihak pengelola harusnya memasang plang yang bertuliskan tanda larangan mandi di bawah air terjun," ujarnya. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER