Hingga Pencarian Terakhir Penumpang KMP yang Jatuh Belum Ditemukan

  • 04 Juli 2017
  • 00:00 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 3615 Pengunjung
suaradewata.com

Jembrana, suaradewata.com -Hilangnya salah seorang siswa SMK PGRI 1 Pasuruan Mahbub,18 asal Desa Semare, Kecamatan Keraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur yang merupakan rombongan peziarah dengan tujuan Denpasar setelah terjatuh ke laut dari KMP Mutiara Alas III sekitar 100 meter dari pelebuhan Gilimanuk hingga saat ini belum ditemukan olehTim gabungan Basarnas bersama pihak Kepolisian.

Koordinator SAR Jembrana, Ida Bagus Surya Wirawan, saat dikomfirmasi mengatakan, operasi pencarian hingga hari ketujuh, Rabu (4/7), pencarian terhadap korban penumpang jatuh belum membuahkan hasil. Bahkan, pihaknya sudah berusaha semasimal mungkin dalam melakukan pencarian dengan penyisiran dijalur darat sepanjang 4 kilometer pesisir pantai kawasan Hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Begitu juga dengan penyisiran di jalur laut yang dilakukan timnya bersama Sat Pol Air Polres Jembrana yang terbagi 2 tim dengan mengerahkan dua kapal patrol melakukan pencarian diseputaran peraiaran Selat Bali sampai ke peraiaran Perapat Agung dan sekitar periaran Watudodol, Banyuwangi, Jawa Timur. “Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dengan segala usaha melakukan pencarian namun tetap tidak berhasil menemukanya,” katanya

Bahkan, dihari terakhir pencarian yang dilakukan tim ini atau di hari ketujuh sesuai standard operasi pencarian merupakan yang terakhir, pihak keluarga masih menunggu di pelabuhan Gilimanuk. Bahkan, pihak keluarga korban ini menunggu sejak seminggu lalu.

Diberitakan sebelumnya, Mahbub,18 asal Desa Semare, Kecamatan Keraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur merupakan salah seorang rombongan bus Pariwisata Pratista berlayar dari pelabuhan Ketapang menuju Pelbuhan Gilimanuk dengan naik KMP Mutiara Alas III yang dinahkodai oleh Ahmad Yani asal Ketapang, Banyuwangi. Saat kapal hendak bersandar, pada rabu (28/6) sekitar pukul 01.14 wita korban bersama saksi Chairul Anwar,25 yang merupakan sesama rombongan peziarah duduk santai pada bagian sisi bawah kapal sambil bermain HP. Namun naas saat kapal hendak sandar atau 100 meter dari pelabuhan Gilimanuk bergoyang disapu gelombang, yang mengakibatkan korban terpeleset dan terpental hingga terjatuh ke laut. Saat terjatuh di laut, korban sempat berteriak meminta tolong, sementara teman korban panic dan langsung melaporkan ke ABK kapal yakni Hermanto asal Bulusan Barat, Banyuwangi. Namun sebelum korban mendapat pertolongan sudah menghilang diperkirakan tenggelam diseret derasnya arus selat Bali.dep/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER