Gredeg : Rekomendasi Cagub Bali Dari Golkar Harus Sesuai Juklak

  • 01 Mei 2017
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 4177 Pengunjung
suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com - Hingga saat ini rekomendasi calon Gubernur Bali untuk Pilgub Bali 2018 dari Partai Golkar, masih belum turun. Kini muncul kabar, rekomendasi yang digadang-gadang jatuh ke tangan Ketut Sudikerta, dinilai tidak sesuai mekanisme yang ada. Sebab, sesuai dengan Juklak No. 6 Tahun 2016, mekanisme pencalonan harus dengan proses penjaringan dan penyaringan melalui survei, yang nantinya melahirkan tiga nama calon yang diusulkan ke DPP Golkar.

Hal tersebut diungkapkan oleh, Wakil Bendahara DPP Golkar yang juga Korwil Bali, Wayan Gredeg, saat menggelar simakrama dengan warga Pratisantana Sira Arya Kanuruhan, di Balai Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng.

Menurut Gredeg, jika melihat mekanisme, maka proses pejaringan ini, dimulai dari pengusulan tingkat bawah yakni dari masing-masing DPD II Golkar kabupaten/kota. Nama-nama itu, kata dia, akan kembali diproses di tingkat DPD I Golkar melalui proses konvensi. Dari gasil konvensi ini, akan melahirkan minimal tiga nama calon yang selanjutnya diusulkan mendapatkan rekomendasi DPP Golkar, berdasarkan hasil survey.

"Hasil rapat di DPP kemarin, pak Ketua Harian sudah menginstruksikan agar proses pencalonan, harus mengikuti mekanisme Juklak 06. Karena selama ini, saya akui, memang belum ada. Itu sudah diintruksikan, bulan Mei ada penjaringan dari bawah ke atas, minimal ada 3 orang masuk penjaringan di pusat nanti," kata Gredeg, usai simakrama.

Dengan belum dimulainya proses penjaringan ini, maka kata Mantan Bupati Karangasem 2 Periode, siapapun masih mempunyai kesempatan agar namanya masuk dalam tahap survey yang akan dilakukan di tingkat DPP Golkar. "Lembaga survey nanti yang menentukan, makanya saya terus turun ke masyarakat. Ya, minimal perbaiki dari sisi citra Golkar ke masyarakat," kilah Gredeg.

Meski begitu Gredeg tidak memungkiri, bahwa sudah ada usulan dari tingkat bawah mulai dari DPD II Golkar di Bali dan Sayap Golkar yang sudah sepakat untuk mengusulkan nama Wakil Gubernur Bali yang juga Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, agar diberikan rekomendasi oleh Ketua Umum DPP Golkar, Setya Novanto, sebagai Cagub Bali di 2018 dari Partai Golkar.

"Saat ini belum ada nama, walaupun kemarin sempat Sudikerta diusulkan. Tetapi, kalau dilihat dari sisi Juklak, mestinya penjaringan dulu. Pertanyaan sekarang, apa pernah dilakukan rapat di Daerah soal penjaringan? Saya selaku Korwil, jawabannya belum pernah," tegas Gredeg.

Namun jikapun nanti, rekomendasi Cagub Bali tetap jatuh ke tangan Sudikerta, yang berdasarkan kebijakan Ketua Umum, maka Gredeg mengaku, tidak bisa berbuat apa. "Kalau dari kebijakan Pusat melalui Ketua Umum begitu, ya itu beliau (Ketua Umum, red). Tapi, kalau mekanisme ya seperti saya bilang (Penjaringan, red)," tandas Gredeg.

Dalam menghadapi Pilgub Bali 2018, Golkar dipastikan mampu mengusung paslon sendiri tanpa koalisi. Pasalnya, Golkar telah mengantongi 11 kursi dari total 55 kursi Dewan Bali. Artinya, Golkar sudah memenuhi syarat 20 persen dari aturan KPU. Tapi, Gredeg mengingatkan, agar Partai Golkar terap membentuk koalisi dengan Parpol lain, di Pilgub Bali 2018, agar stabilitas politik di Bali dapat dijaga.

"Kalau bisa, sebelum rekomendasi turun sudah ada kata sepakat koalisi, itu akan sangat baik. Karena ini bisa menjaga stabilitas politik di Bali. Jika stabilitas dapat dijaga sampai ke bawah, akan membawa aura yang baik untuk Bali ke depannya," pungkas Gredeg.

Dengan masih belum finalnya soal Rekomendasi ini, Gredeg terus bergerilya turun ke bawah menyasar masyarakat. Gerilya yang dilakukan ini, merupakan langkah Politik yang diambil Gredeg dalam hajatan politik kedepan. Bahkan, dalam simakrama itu, Gredeg lebih banyak memaparkan terkait sejarah keberadaan Sira Arya Kanuruhan, kepada warga dari Pratisantana Sira Arya Kanuruhan di Desa tersebut.

Terkait dengan hajatan Politik, Geredeg juga tidak menutup diri untuk ikut mempersiapkan diri pada ajang Pilgub Bali 2018 dan ajang Pileg 2019 nanti. Pada acara tersebut, bahkan Geredeg juga menyerahkan bantuan paket sembako berupa beras kepada warga sekitar, yang merupakan bagian CRS dari perusahaannya sendiri.rik/adi/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER