Woww…Efesiensi Anggaran TMMD Desa Landih Mencapai Satu Banding Tiga

  • 13 Maret 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4249 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Banyak manfaat yang sejatinya bisa dirasakan masyarakat dengan adanya program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD). Salah satunya, menyangkut efesiensi anggaran. Perbandingan penggunaan anggarannya, jika dibandingkan dengan pelaksanaan proyek  secara umum bisa mencapai satu banding tiga. Hal ini ditegaskan, Dandim 1626/Bangli Letkol Inf. Susanto Lastua Manurung di damping Kasdim Mayor Inf. Prajaka serta Pasi Teritorial Kapten Inf. Ida Bagus Mahendra, Senin (13/03/2017).

Dicontohkan, seperti halnya untuk pembukaan dan pembangunan akses jalan lingkar penghubung Tempek Dukuh dan Tempek Gelagah, Banjar Buayang, Desa Landih, Bangli yang saat ini sedang digarap melalui program TMMD. “Anggaran untuk pembangunan ruas jalan lingkar di dusun Buayang desa Landih itu, mulai dari pembukaan hingga pengaspalannya hanya Rp 940 juta lebih,” tegasya.

Anggaran yang dibutuhkan itu, jauh lebih rendah dan efesien jika dibandingkan bila menggunakan system proyek secara umum. “Melalui program TMMD, perbandingan anggaran yang dihabiskan bisa mencapai satu banding tiga,” tegasnya. Sebab, kata dia, jika menggunakan system proyek diestimasi anggaran pembangunan ruas jalan sepanjang 1.135 meter dengan lebar 6 meter bisa menelan dana mencapai Rp 3 miliar lebih. “Estimasi itu termasuk untuk pembebasan lahan,” ungkapnya.

Lantas bagaimana bisa menuntaskan pembangunannya ruas jalan tersebut dengan anggaran yang minim? Disampaikan, Dandim 1626/Bangli Letkol Inf. Susanto Lastua Manurung, walaupun diakui banyak kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan akses jalan tersebut, namun yang namanya TMMD tidak ada istilah tidak bisa merampungkan pekerjaan. “Program TMMD pelaksanaannya seperti operasi militer. Karena itu, apapun programnya harus selesai” sebutnya.

Dalam operasi militer untuk membangun ruas jalan itu, pihaknya menerjunkan 150 personil TNI dengan waktu pengerjaan selama satu bulan. Dari jumlah personil tersebut, sebanyak 126 anggota bertugas langsung untuk pengerjaan fisik sisanya bertugas sebagai komando dan administrasi. “Yang namanya operasi militer, selama operasi itu tidak ada personil yang libur. Jadi tidak ada istilah TMMD tidak selesai,” tegasya lagi.

Lebih lanjut disampaikan, latar belakang TMMD kali ini dilaksanakan di desa Landih mengingat desa tersebut belum lama ini dimekarkan. Sehingga banyak infrastruktur yang masih terbatas. Salah satunya, seperti yang dirasakan  warga Tempek Gelagah dan Tempek Dukuh, di desa setempat yang selama ini terbentur sulitnya akses  jalan menuju ke kuburan.

Sebelum pembukaan akses jalan melalui TMMD ini, warga dari kedua tempek tersebut menuju kuburan harus melalui jalan setapak yang sangat berbahaya lantaran kondisinya terjal dan curam. Oleh karena itu, melalui program TMMD ini, pada beberapa titik ruas jalan tersebut juga dibangun DPT (dinding penahan tanah) dengan panjang mencapai 50 meter.ard/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER