Partai Hanura Realistis Hadapi Pilgub Bali

  • 16 Januari 2017
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3580 Pengunjung
suardewata.com

Denpasar, suaradewata.com - Jelang Pilgub Bali 2018, Partai Hanura memilih lebih realistis. Pasalnya, perolehan suara partai besutan Oesman Sapta Odang itu pada Pileg 2014 lalu yang kurang signifikan, yakni hanya meraih 1 kursi di DPRD Provinsi Bali.

"Kami hanya memiliki satu kursi di DPRD Bali. Jadi kami lebih memilih wait and see. Kami realistis saja," kata Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Bali, Made Sudarta, di Denpasar, Minggu (15/1).

Menurut dia, dengan hanya memiliki 1 kursi di DPRD Provinsi Bali, maka Partai Hanura tidak mungkin bisa mengusung sendiri pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Sebab syarat pengusungan calon, minimal memiliki 11 kursi di DPRD Provinsi Bali atau meraih 20 persen suara pada Pileg 2014 lalu.

"Karena itu, untuk saat ini kami lebih baik fokus pada konsolidasi organisasi. Daripada kami latah mendukung salah satu dari beberapa nama yang muncul saat ini, namun ujung-ujungnya nama yang kami dukung malah tidak mendapatkan rekomendasi," tutur Sudarta.

Meski demikian, ia mengingatkan, Partai Hanura saat ini memiliki kekuatan yang patut diperhitungkan. Sebab selain gerbong yang sudah ada, kinii Partai Hanura juga diperkuat dua anggota DPD RI dari Bali, masing-masing Gede Pasek Suardika dan Kadek 'Lolak' Arimbawa.

Kedua Senator ini bahkan menduduki posisi strategis di DPP Partai Hanura. Pasek Suardika misalnya, didaulat menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura. Adapun Lolak, dipercaya sebagai Koordinator Wilayah (Korwil) Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur DPP Partai Hanura.

"Dengan bergabungnya kedua Senator asal Bali ini, maka kami sesungguhnya memiliki suara signifikan di Bali. Tetapi meski demikian, kami lebih memilih wait and see untuk Pilgub Bali, sambil kami menata organisasi sekaligus memperkuat konsolidasi internal," pungkas Sudarta.

Seperti diketahui, untuk Pilgub Bali 2018, sejumlah partai politik di Bali sudah bermanuver. Partai-partai besar bahkan sudah mulai memunculkan nama calon gubernur.

PDIP misalnya, mengerucut ke nama Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Wayan Koster sebagai calon gubernur. Adapun Partai Golkar, memutuskan mengusung Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Ketut Sudikerta sebagai kandidat gubernur. Sedangkan arus bawah Partai Demokrat, mendorong Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta tampil sebagai calon gubernur.

Partai Gerindra juga tak mau kalah. Arus bawah partai besutan Prabowo Subianto itu mendorong Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali Ida Bagus Putu Sukarta menjadi calon gubernur. Adapun Partai NasDem, secara kelembagaan, sepakat mengusung Walikota Denpasar Ida Bagus Rai D Mantra sebagai calon gubernur Bali. san/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER