Pemprov Bali Targetkan Tak Ada Lagi Warga Miskin Tahun 2018

  • 16 Januari 2017
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3002 Pengunjung
suardewata.com

Denpasar, suaradewata.com - Pada tahun 2018 mendatang, Pemprov Bali menargetkan sudah tak ada lagi warga yang masuk kategori sangat miskin di Bali. Selanjutnya, Pemprov Bali akan fokus menangani warga miskin yang masuk klaster miskin, rentan miskin dan hampir miskin di Pulau Dewata.

Melalui Program Bali Mandara, Pemprov Bali secara khusus menangani masyarakat yang masuk klaster sangat miskin sejak tahun 2013 lalu. Klaster sangat miskin menjadi fokus, karena pada tahun 2013, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), warga miskin di Bali mencapai angka 140 ribu jiwa. Dari jumlah tersebut, 20 persen di antaranya masuk klaster sangat miskin.

"Untuk penanganan warga miskin ini, Pemprov Bali telah menjalankan program bedah rumah, yang merupakan salah satu program unggulan dalam Program Bali Mandara. Dan hingga saat ini, kita sudah melakukan bedah rumah sebanyak 18 ribu unit. Khusus untuk 2017, kita rancang bedah rumah sebanyak 1.200 unit," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, di Denpasar, akhir pekan kemarin.

Jika merujuk pada data BPS, imbuhnya, maka seharusnya tahun 2017 ini program untuk masyarakat sangat miskin sudah tuntas. Artinya pada 2018, sudah tak ada lagi warga sangat miskin di Bali. Hanya saja dari data di lapangan, ternyata masih ada warga miskin yang belum terdata oleh BPS.

"Karena itu, kita minta BPS data ulang. Jangan sampai masih ada warga miskin, apalagi yang masuk klaster sangat miskin, yang justru tercecer," tandas Sudikerta, yang telah diamanatkan DPD Partai Golkar Provinsi Bali untuk tampil sebagai calon gubernur pada Pilgub Bali 2018.

Mantan Wakil Bupati Badung itu menambahkan, dengan asumsi pada 2018 sudah tidak ada lagi warga sangat miskin, maka fokus pada Program Bali Mandara Jilid III lima tahun ke depan adalah pada klaster miskin, rentan miskin, dan hampir miskin. Untuk klaster tersebut, Sudikerta berpandangan, akan diatasi dengan menggenjot program-program lainnya, seperti Simantri dan Gerbangsadu, yang dalam Program Bali Mandara Jilid I dan II juga sudah mulai dilakukan.

Percepatan pembangunan akses dari kawasan selatan menuju utara, timur dan barat Bali, juga disebutnya menjadi fokus Program Bali Mandara Jilid III. "Ini juga salah satu cara untuk mempercepat pemerataan ekonomi, sehingga kemiskinan bisa cepat diatasi," kata politisi asal Pecatu, Badung itu.

Ia sendiri berharap, pada Pilgub Bali 2018, dirinya mendapat kepercayaan masyarakat Bali untuk memimpin Bali. Dengan demikian, maka Program Bali Mandara dapat dilanjutkan hingga Jilid V, sebagaimana harapan Gubernur Made Mangku Pastika. Untuk Program Bali Mandara Jilid III, diakuinya Partai Golkar telah melakukan evaluasi.

"Sampai 2018 nanti, ada beberapa program yang sudah, sedang, dan belum tercapai. Dan dari hasil evaluasi di Partai Golkar, program-program yang bermanfaat kita pertahankan sekaligus kita tingkatkan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Prinsipnya, kita ingin lanjutkan program yang sudah teruji dan terbukti, daripada program yang baru ada di angan-angan saja," pungkas Sudikerta. san/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER