50 Persen Lebih Pengguna JKBM Terancam Tidak Bisa Gunakan KIS

  • 02 Januari 2017
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3253 Pengunjung
istimewa

Gianyar, suaradewata.com - Dari 47.456 quota penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS), hanya 22.007 yang datanya sudah lengkap seperti, namanya benar, alamatnya benar dan NIK juga benar, sedangkan 26 ribu lebih, datanya tidak lengkap.

 " Data yang tidak lengkap ini  yang akan menjadi persoalan, hal ini harus diantisipasi oleh Bupati dan SKPD terkait, pasti akan ruwet nanti di puskesmas, ada pasien yang sebenarnya berhak tapi datanya salah," ujar Nyoman Parta, Anggota DPRD Bali asal Guwang, Sukawati itu kemarin (2/1).

Ia mengatakan kalau datanya tidak lengkap, pihak Puskesmas tidak mau melayani, karena Puskemas akan kesulitan klaim pembayarannya.

Menurutnya, dari 47.456 quota penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Gianyar, hanya 22.007 yang datanya sudah clear. Mulai dari namanya benar, alamatnya benar dan NIK juga benar, sedangkan 26 ribu lebih, datanya tidak lengkap.

Tidak lengkap yang dimaksud nama tidak lengkap, kurang huruf atau salah huruf, alamatnya salah,   atau nomor induk penduduknya tercecer belum jelas. Sinkronisasi data yang kurang maksimal.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ida Ayu Cahyani, mengakui dengan tercecernya 26 ribu warga miskin tersebut akan menyulitkan pihak kesehatan. “Kalau emergency ini yang memang menjadi kendala kami,” ujar Cahyani, kemarin.

Meski begitu, pihaknya tetap menganjurkan rumah sakit termasuk Puskesmas untuk melayani pasien emergency meski miskin. “Kalau emergency tetap layani, kami sarankan pasien menyiapkan NIK, supaya bisa diproses,” jelasnya.

Cahyani sendiri tidak mau disalahkan mengenai data KIS yang banyak salah ini. “Aturannya ada di BPJS, juga di Dinas Sosial sebagai validasi data. Intinya perlu ada integrasi, dan ini juga masih masa transisi (dari JKBM ke KIS, red),” jelasnya. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER