Hendardi Kritik Keras Pernyataan Panglima TNI Soal Intelijen

  • 11 Oktober 2016
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 4084 Pengunjung
istimewa

Jakarta, suaradewata.com - Panglima TNI Gatot Nurmantyo dalam wawancara khusus yang diterbitkan Majalah Forum dalam rangka memperingati HUT TNI 5 Oktober 2016 lalu mengeluarkan pernyataan mengejutkan.

Panglima TNI menyatakan sudah lama pihaknya tidak menerima informasi dari kalangan intelijen (Badan Intelijen Negara) terkait ancaman negara. Bahkan, ketiadaan pasokan informasi tersebut sudah berlangsung lama, sejak dirinya berpangkat Kolonel.

Pengamat sosial-politik, Hendardi mengatakan, tidak sepantasnya Panglima TNI menyampaikan kritik secara terbuka ke hadapan publik. Pasalnya, kritik terbuka itu justru bisa membahayakan pertahanan negara.

“Pernyataan Panglima TNI tentang lemahnya kinerja Badan Intelijen Negara (BIN) itu merupakan cerminan kontestasi antara lembaga intelijen negara dan justru membuka ancaman baru karena mengumbar situasi dan kekuatan intelijen negara secara terbuka,” ujar Hendardi melalui siaran pers, Minggu (9/10/2016) malam.

Hendardi, yang juga Ketua SETARA Institute ini mengatakan, TNI tidak boleh terus-menerus merasa diri lebih hebat atau merasa di atas institusi lain, karena Konstitusi dan peraturan perundang-undangan sudah mengatur tugas dan fungsi masing-masing lembaga negara, termasuk soal intelijen.

Ide pembentukan  BIN, kata Hendardi, adalah untuk memusatkan segala informasi keluar dari satu pintu dan dikelola secara lebih akuntabel dibanding intelijen di masa lalu. Karena itu, menurutnya, BIN merupakan antitesis dari unit-unit intelijen di banyak institusi, terutama di TNI yang nyaris tidak bisa diakses, dikontrol, dan cenderung represif.

Intelijen di bawah BIN adalah cara untuk memaksa kinerja intelijen bekerja dengan cara-cara non militer.

“Bagi saya, aspirasi Panglima TNI sudah off side dan menggenapi daftar keinginan buruk TNI yang sudah banyak dikemukakan di ruang publik untuk kembali mendominasi tugas keamanan termasuk kehendak untuk kembali berpolitik,” ujar Hendardi.

dikutip dari : http://indonews.id


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER