Ungkap Kasus Penculikan, Polisi Data Sopir Mobil Antar Jemput

  • 11 Oktober 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3750 Pengunjung
suaradewata

Denpasar, suaradewata.com - Penyidik dari unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polresta Denpasar langsung bergerak untuk menindaklanjuti informasi yang disampaikan oleh ketua Komnas PA, Aris Merdeka Sirait perihal indikasi keterlibatan sopir antar-jemput siswa di seputaran lokasi penculikan.

Sehingga tim yang dibentuk khusus dalam pengungkapan kasus penculikan dan pemerkosaan terhadap bocah Ni Luh ACP, (10) pada Selasa (11/10) langsung terjun ke lokasi dan sekolah untuk melakukan pendataan setiap mobil pengangkut siswa tersebut.

Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo mengatakan, kedatangan Ketua Komnas Perlindungan Anak, Aris Merdeka Sirait ke Mapolresta Denpasar memiliki tujuan yang sama, yakni mengungkap pelaku penculikan bocah Ni Luh ACP. Adapun hasil investigasi yang dilakukan oleh pihak Komnas PA adalah salah satu informasi yang menjadi perhatian pihak kepolisian yang harus didalami oleh tim pengungkapan kasus tersebut.

"Untuk saat ini, semua informasi harus kita dalami. Termasuk yang disampaikan oleh Ketua Komnas PA itu. Pada intinya, dalam pengungkapan kasus ini, berbagai kemungkinan terus diselidiki dan bisa terjadi," jelasnya saat dihubungi, Selasa (11/10) malam.

Bahkan, menindaklanjuti laporan dari Komnas PA, anggotanya sudah mendatangi lokasi tempat penculikan di seputaran Jalan Tukad Buaji, Sesetan, Denpasar Selatan. Anggota tersebut, aku perwira melati tiga dipundak ini, melakukan pendataan terhadap semua mobil antar-jemput yang beroperasi disana. Selain itu, sekolah disekitarpun tak luput dari pendataan tersebut.

"Anggota hari ini sudah turun semua untuk mendata. Ya, sesuai dengan informasi yang didapat kemarin itu (dari ketua Komnas PA). Tapi, untuk hasilnya saya belum dapat laporan," katanya.

Meski setiap informasi dalam pengungkapan kasus penculikan dan disertai pemerkosaan selalu ditindaklanjuti, ada pula informasi masih yang harus menjunjung tinggi unsur praduga tak bersalah. Sehingga, dalam penyelidikannya, anggota ekstra hati-hati. Baik mengungkap pelaku maupun menjaga mental korbannya sendiri.

"Kita tetap menjaga unsur tadi (praduga tak bersalah). Sehingga, dalam proses pengungkapannya tidak ada yang dirugikan," tutupnya. ids/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER