SURYA Pastikan Tak Ada Pengerahan Massa Saat Daftar

  • 22 September 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 5636 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Pasca pasangan petahana Putu Agus Suradnyana - Nyoman Sutjidra (PASS) berhasil melumpuhkan pusat kota Singaraja saat pendaftaran ke KPU Buleleng, rival politiknya dalam Pilkada 2017 di Kabupaten Buleleng nanti pun memastikan untuk tidak mengerahkan massa. Hal tersebut disampaikan Dewa Nyoman Sukrawan saat ditemui sejumlah awak media, Kamis (22/9/2016).

"Berdasarkan pertimbangan kami yang baru diputuskan siang tadi, tidak akan ada pengerahan massa besar-besaran demi keamanan dan kenyamanan masyarakat Buleleng khususnya pengguna jalan. Pendaftaran hanya akan diikuti oleh tim pemenangan sajan" ujar Sukrawan menegaskan.

Menurut politisi asal Desa Bungkulan ini, pengerahan massa yang rencana awal telah dilaporkan ke pihak Kepolisian Resor Buleleng, akan dikordinasikan kembali terkait dengan pertimbangan keamanan. Dikatakan, pihaknya telah banyak mendapatkan masukan dari masyarakat agar bisa menciptakan rasa aman dan nyaman khsusunya bagi pengguna jalan.

Dimana, lanjutnya, permintaan pengerahan massa tersebut pun bukan atas dasar pertimbangan sepihak dari tim pemenangan Surya melainkan hasil dari menyerap aspirasi yang muncul dari masyarakat. Lalu, apakah menjadi pertanda tidak memiliki massa pendukung riil?

Sukrawan yang ditohok pertanyaan tersebut hanya menjawab dengan tawa singkatnya. Menurut Sukrawan, proses pendaftaran yang dilakukan olehnya bukanlah merupakan bukti kemenangan dalam pertarungan Pilkada 2017 nanti. Ia pun menyampaikan, pengerahan massa besar-besaran bukanlah ada pada momentum pendaftaran.

"Seperti yang sejak awal saya sampaikan, bahwa kemenangan saya adalah rekomendasi dari masyarakat Buleleng dengan mengawal suara mereka yang memilih saya di TPS saat hari pencoblosan. Dan sebelumnya tentu saat pemberian dukungan di tahap verifikasi awal yang menjadi syarat mutlak untuk lolos sebagai calon peserta Pilkada 2017. Jadi, momentum itulah (Pemberian dukungan dan pencoblosan) yang lebih penting untuk mengerahkan massa," kata Sukrawan.

‎Menurut keterangan Sukrawan, dirinya bersama tim pemenangan bahkan lebih cenderung menggagas momentum tersebut dengan sebuah tontonan yang mampu menghibur masyarakat Buleleng. Sehingga, lanjutnya, agenda penyerahan berkas syarat dukungan untuk mengikuti verifikasi tahap kedua pun, akan dihiasi dengan bentuk parade budaya.

Menurut Sukrawan, pesta demokrasi di Buleleng tentu harus diwarnai dengan keindahan berdemokrasi serta kreatifitas masyarakat Buleleng untuk menampilkan suatu bentuk pesta. Yang menurutnya, wajah sebuah pesta dalam jargon "Pesta demokrasi" adalah suatu kegiatan yang mampu menghibur dan memberikan nuansa nyaman bagi masyarakat Buleleng.

"Kalau yang namanya pesta diwarnai aksi intervensi atau tekanan, bahkan diwarnai dengan bentrok fisik, tentu bukanlah pesta namanya. Yang ada, pestanya bubar karena semua yang nonton pada takut," papar mantan Panglima PDIP ini diselingi canda.

Disampaikan, parade budaya tersebut rencana akan dilangsungkan di taman Kota Singaraja sekitar pukul 14.00 Wita, Kamis (29/9/2016) nanti. Dimana, waktu tersebut diambil terkait rencana penyerahan sisa jumlah dukungan KTP yang harus disetorkan ke KPU untuk mengikuti verifikasi tahap II baik administrasi dan faktual.

Dan ketika dikonfirmasi masalah kesiapan berkas sisa suara yang jumlahnya mencapai angka 42 ribu lembar KTP, ia mengaku berkas itu sudah dipersiapkan sejak jauh hari. Bahkan bukan lagi sudah dipersiapkan melainkan, lanjutnya, sudah ada sejak awal pengumpulan KTP pada verifikasi tahap pertama.

"Kalau saya keluarkan semua kan malah saya yang konyol. Cadangan itu sudah jadi pertimbangan jauh hari sebelum penyerahan KTP. Nanti dalam verifikasinya tahap II pun akan saya kawal langsung dilapangan. Dan disana saya betul-betul pasang badan bagi semua tim yang ada di masing-masing desa. Semoga tidak lagi ada intervensi terhadap tim dn pendukung kami. Sebab saya pertaruhkan segalanya disana, termasuk nyawa," tandas Sukrawan. adi/hai

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER