Mayat Harsyanto Ditemukan Membusuk Dalam Kamar

  • 05 September 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 4676 Pengunjung
ilustrasi

Buleleng, suaradewata.com – Harsyanto,70, warga Banjar Dinas Yehbiu, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, ditemukan dalam kondisi tubuh yang menghitam serta mengeluarkan bau busuk pada ruang tengah rumahnya sekitar pukul 17.00 Wita, Minggu (4/9/2016).

Berdasarkan keterangan sejumlah tetangga Harsyanto, bau tidak sedap itu tercium yang sangat menyengat ketika melewati depan rumahnya. Salah satu keterangan didapat dari keluarga korban yakni Made Sriasti sebelum ditemukan membusuk, mengunjungi rumah Harsyanto.

“Kebetulan saya ingin lihat (Harsyanto) karena memang sakit. Waktu saya datang, dari depan pintu kok mencium bau busuk. Begitu pintu saya buka pintu, ternyata tubuhnya (Harsyanto) kelihatan menghitam dan terlentang di depan kamar. Itu (Mayat) yang ternyata jadi sumber bau tidak sedap.

Harsyanto ditemukan dalam kondisi membusuk dengan menggunakan baju kaos berwarna hijau dan masih menggunakan celana. Posisi kepala Harsyanto yang terlentang pun ditemukan berada di atas bantal guling dengan sarung berwarna merah muda.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, Harsyanto selama ini memang menderita sakit komplikasi darah tinggi dan kadar gula tinggi (diabetes). Bahkan, belakangan diketahui sekitar bulan Juli 2016 lalu sempat mengalami kecelakaan dan menyebabkan Harsyanto harus mendapat perawatan serius di RSUD Kabupaten Buleleng. Bahkan, dari keterangan sanak famili Harsyanto, lelaki paruh baya yang ditemukan tak bernyawa itu pun mulai mengalami sakit pada bagian kaki yang terus membengkak pasca kecelakaan.

Keterangan itu pun dibenarkan pihak Kepolisian melalui Kapolsek Gerokgak, Kompol I Gusti Ngurah Alit Putra. Berdasarkan hasil analisa medis dari pihak Puskesmas menyebutkan, korban diperkirakan sudah meninggal lebih dari tiga hari yang lalu.

Hasil pemeriksaan medis pun tidak menemukan sedikitpun tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Yang mana, keterangan pihak keluarga terkait riwayat sakit pun menguatkan dugaan meninggalkan bukan disebabkan akibat menjadi korban tindak pidana.

“Awalnya kami ingin sarankan untuk otopsi guna memperjelas penyebab kematian korban. Sebab awalnya kami temukan kulit jari korban mengelupas dan kondisi bagian tubuh pada kaki yang menghitam. Tapi pihak keluarga sudah memberikan keterangan riwayat sakit korban termasuk menerima kematian tersebut yang dianggap wajar akibat sakit,” tandas Alit Putra.

Korban pun akhirnya langsung diambil pihak keluarga untuk disemayamkan lanjut akan segera dilakukan proses penguburannya. adi/hai

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER