Bupati Eka Ajak Masyarakat Rayakan Galungan dan Kuningan dengan Niat Tulus Ikhlas

  • 05 September 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 7930 Pengunjung
istimewa

Tabanan, suaradewata.com – Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti menghimbau seluruh jajaran dan umat Hindu di Kabupaten Tabanan untuk merayakan hari suci Galungan dan Kuningan pada 7-17  September 2016 dan Kuningan dengan memaknainya dengan tulus ikhlas dan menjalankan ibadah dengan khidmat.

Hal tersebut disampaikan Bupati Eka para Senin (5/9) atau tepat pada hari pengejukan Galungan. Dikatakan, rutinitas keagamaan menjadi warna-warni kehidupan masyarakat di Bali, begitu juga di Tabanan. Ini karena budaya dan agama menjadi bagian penting dan tidak bisa dipisahkan bagi masyarakat.

Karena itu, Bupati Eka menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan momen keagaman bukan sebagai beban. Sebaliknya, momen tersebut sebaiknya dimaknai sebagai bentuk pelaksanaan kewajiban dan mendekatkan diri pada Ida Sang Hyang Widhi.

“Yang paling utama adalah momen keagamaan harus dijadikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Lakukan yadnya dengan tulus, ikhlas, dan semampunya. Sebab, Beliau tidak pernah tidak pernah menuntut lebih kepada umatnya,” ungkap Bupati Eka.

Selama ini, sambung dia, perayaan hari-hari besar agama di Tabanan telah berjalan dengan baik dan lancar. Ini membuktikan masyarakat Tabanan sudah bisa menjaga kondusifitas dan menjalin hubungan baik dengan warga lainnya meskipun berbeda agama.

“Kerukunan masyarakat kita di Tabanan sangat tinggi, meskipun kita adalah masyarakat heterogen atau majemuk. Ini harus dipertahankan,” ungkapnya.

Dirinya berharap di balik perayaan yang rutin tersebut, warga juga mesti memahami esensi perayaan hari-hari keagamaan dengan baik dan benar berlandaskan sastra agama.

Di kesempatan yang sama, dia juga menghimbau agar momen penggalian dana di masing-masing banjar yang biasa digelar pada peringatan hari raya Galungan dan Kuningan agar dilaksanakan dan dikemas dengan baik. Sehingga, pelaksanaannya tidak merusak perayaan Galungan dan Kuningan.

“Menggali dana saat Galungan dan Kuningan merupakan kegiatan yang 
positif dan sangat kami dukung. Hanya saja kami minta agar kegiatan yang 
dimotori anak-anak muda ini bisa dikemas dengan baik sehingga tidak menimbulkan ekses kurang baik dan merusak suasana perayaan Galungan dan Kuningan itu sendiri,” paparnya.

Karena itu, dia kembali menegaskan agar momen hari raya Galungan dimaknai sebagai hari kemenangan dharma atas adharma dan diisi dengan introspeksi diri. “Sehingga perayaan hari-hari raya keagamaan ke depannya bukan lagi hanya semarak dari seremonialnya saja, namun lebih memahami  esensi perayaan dengan benar,” imbuhnya.

Sehingga berbekal pemahaman ini, sambung dia, umat akan bisa lebih tulus untuk meningkat srada dan bhaktinya terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan segala prabawa beliau.

“Ijinkan kami dalam kesempatan ini mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi seluruh umat Hindu di manapun berada. Semoga momen ini bisa kita jadikan kesempatan untuk lebih mengintrospeksi diri, melakukan srada bakti, dan tetap membangun Tabanan dengan pikiran positif,” tandasnya. ina/hai

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER