Obat dan Kosmetik Ilegal Seharga Ratusan Juta Dimusnahkan

  • 15 Juli 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 4298 Pengunjung
www.suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com -  Sebanyak 30.813 produk obat-obatan, suplemen makanan dan kosmetik ilegal yang kalau ditaksir senilai Rp374 juta dimusnahkan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Denpasar pada Jumat (15/07/2016).

Tahun ini, yang paling banyak ditemukan adalah produk kosmetik, dari segi jumlah meningkat dua kali lipat dimana tahun 2016 sebanyak 6.584 pcs sementara tahun 2015 hanya 3.570 pcs.

Kepala BPOM Denpasar, Endang Widowati mengatakan, produk yang dimusnahkan ini adalah produk-produk hasil razia pada tahun 2015 lalu.

“Produk yang dimusnahkan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pemusnahan produk hasil razia tahun 2014 lalu,”ujarnya.

Produk hasil razia tahun 2014 yang dimusnahkan sebanyak 16.652 pieces /pcs. Menurutnya, produk yang dimusnahkan rata-rata tidak memiliki ijin edar, selain itu juga dijual di tempat-tempat yang illegal.

“Tahun ini yang paling banyak ditemukan adalah kosmetik. Artinya ibu-ibu sudah mulai berhias. Tahun sebelumnya yang paling banyak ditemukan itu obat-obat tradisional,” katanya.

Pihaknya mengaku selama ini sering kali melakukan razia, namun belum menimbulkan efek jera bagi penjualnya.

“Kenapa barang bukti ini dimusnahkan karena sudah tidak boleh digunakan. Pemusnahan itu tidak hanya disini saja tapi waktu razia juga kita lakukan pemusnahan ditempat,” paparnya.

Dijelaskannya, hasil operasi yang dimusnahkan antara lain, obat keras pada tahun 2016 sebanyak 18.536 pcs sedangkan tahun 2015 hanya 8.377 pcs. Produk pangan tanpa ijin edar ada 29 pcs sedangkan pada tahun 2015 lalu 93 pcs.

Dia menjelaskan, untuk kosmetika yang mengandung bahan terlarang pada tahun 2016 ini 6.584 pcs sementara tahun 2015 hanya 3.570 pcs.

Sedangkan untuk obat tradisonal mengandung BKO ada pada tahun 5.642 pcs, sementara tahun 2015 ada 4.488 pcs, sementara produk suplemen makanan mengandung BKO pada tahun 2016 menurun bila dibandingkan dengan tahun 2015 lalu.

“Tahun 2015 lalu produk suplemen makanan kami temukan ada 327 pcs dan tahun ini ada 22 pcs,” demikian Endang Widowati. Ids/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER