Ini Penyebab Bangli Hanya Bertahan Dengan Opini WDP

  • 22 Juni 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4945 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Dalam pidato Bupati Bangli Made Gianyar saat penyampaian pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2015 pada Sidang Paripurna DPRD Bangli, Rabu (22/6/2016), terungkap penyebab Bangli hanya mampu mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WTP). Diakui opini yang diberikan sesuai hasil pemeriksaan BPK tersebut sama dengan opini tahun 2014. “Opini belum mampu kita tingkatkan sejak tahun 2014,” katanya.

Penyebabnya, lanjut Made Gianyar, karena dua faktor. Yaitu, BPK menemukan adanya kelemahan pada pengendalian internal dalam penyusunan keuangan. Disamping itu, BPK menemukan adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. “Terkait hal ini kita harus lebih bekerja keras dan bersinergi peraturan yang ada,”ungkapnya.

Disampaikan juga, ada beberapa pokok-pokok hasil pemeriksaan BPK yang perlu mendapatkan perhatian serta tindak lanjut yakni dalam sistem pengendalian internal. Di antaranya, Pemkab Bangli belum melakukan verifikasi dan validasi data piutang PBB perkotaan dan pedesaan. Serta pengelolaan aset tetap milik Pemkab Bangli yang dinilai belum tertib.

Sedangkan dalam kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan, jelasnya, terdapat keterlambatan penyetoran ke kas daerah seperti di pendapatan retribusi pelayanan kesehatan di puskemas dan kelebihan belanja pegawai sebesar Rp 75.702.100 kepada pegawai yang telah pensiun.  

Lebih lanjut, disampaikan juga untuk pendapatan daerah Kabupaten Bangli tahun 2015 tidak bisa mencapai target yang dibebankan. Dimana tahun 2015 pendapatan daerah ditargetkan Rp 880.62 miliar, namun sampai akhir tahun realisasinya baru mencapai Rp 873,53 miliar atau kurang Rp 7.080 miliar.

Untuk belanja daerah tahun 2015 ditetapkan Rp 1.009 triliun. Sementara realisasinya Rp 899,78 miliar. Dengan demikian terdapat efisiensi Rp 109,65 miliar. Sedangkan pembiayaan, tahun 2015 penerimaan daerah yang bersumber dari sisa lebih perhitungan tahun lalu dan penerimaan kembali dana bergulir Rp 128.81 miliar. Dan, tidak terdapat pengeluaran. Dengan demikian, perhitungan antara pendapatan, efisiensi dan pembiayaan terdapat sisa lebih perhitungan Rp 101.696 miliar. ard

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER