Dukungan Sukaja Dicabut, Musda Golkar Tabanan Memanas dan Deadlock

  • 21 Juni 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4904 Pengunjung
suaradewata

Tabanan, suaradewata.com – Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Golkar Tabanan pada Selasa (21/6/2016) yang sedianya dijadwalkan sehari berakhir deadlock. Pemicunya, jalannya musyawarah yang berlangsung panas dan diwarnai ketegangan.

Sumber ketegangannya sendiri ada pada pencabutan dukungan pengurus kecamatan (PK) dan organisasi sayap partai terhadap I Wayan Sukaja, salah satu bakal calon Ketua DPD Golkar Tabanan. Dan, itu terungkap saat pembacaan laporan pertanggungjawaban Ketua DPD II Golkar Tabanan I Nyoman Wirya.

Dalam laporan tersebut, dia menyebutkan bahwa dukungan kepada Wayan Sukaja dicabut. Bahkan, pencabutan tersebut sudah dikuatkan dengan pernyataan secara tertulis dan bermaterai.

Pernyataan Wirya tersebut langsung memancing reaksi keras dari beberapa pengurus partai. Salah satunya dari Wakil Ketua II DPD Golkar Tabanan Bidang Kaderisasi Nyoman Weda Utama. Dia langsung mempertanyakan perihal pencabutan dukungan tersebut kepada pimpinan sidang I Gusti Putu Wijaya yang merupakan pengurus DPD I Golkar Bali.

"Pimpinan sidang. Sebelum membahas tata tertib pemilihan, kami minta diperjelas dukungan-dukungan PK Golkar yang mengalir ke dua pihak (calon). Kalau ini diteruskan, suasana pemilihan ketua tidak akan kondusif,” teriak Weda Utama.

Interupsi itu mendapatkan balasan dari kader lainnya yakni I Made Asta Dharma. Kader legislatif ini meminta agar pemilihan Ketua DPD Golkar Tabanan harus dilanjutkan. Karena tidak ada persoalan dan sudah sesuai dengan tata tertib serta AD/ART partai.

Namun desakan agar sidang dihentikan makin kencang. Terlebih, Dewa Putu Nuryasa dari PK Selemadeg Barat menyampaikan pendapat yang sama. Tapi, karena merasa aspirasinya tidak digubris, Dewa Putu Nuryasa bahkan sempat meninggalkan ruang sidang.

Di halaman luar yang sudah dijejali para kader suasana juga sudah mulai panas. Mereka juga mendorong agar sidang dihentikan. Keteganganpun sempat terjadi namun segera diredam oleh pihak Kepolisian yang saat itu dipimpin langsung oleh Kapolres Tabanan AKBP Putu Putra Sedana. Sehingga Dewa Nuryasa pun akhirnya masuk ke ruang sidang lagi.

Suasana musyawarah yang panas itu membuat pimpinan sidang I Gusti Putu Wijaya mengambil keputusan untuk memberlakukan skors sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Dan, kelanjutan sidang ini akan diambil alih oleh DPD I.

Sementara itu, Weda Utama mengaku sejak awal mengawal pencalonan diri Sukaja sebagai Ketua DPD II Golkar Tabanan. Bahkan, Sukaja sudah sempat mendapatkan dukungan dari enam PK dan beberapa organisasi sayap partai lainnya. Begitu juga dari Dewan Pembina Partai. Dikatakan, dukungan itu dibuat secara tertulis dan bermaterai tertanggal 9 Juni 2016.

“Dukungan itu yang jadi dasar Sukaja maju. Tapi kok tiba-tiba sekarang berubah. Ini yang tidak kami mengerti. Apalagi surat pencabutannya seperti yang disampaikan Wirya muncul pada 12 April 2016,” bebernya.

Demikian halnya dengan Dewa Nuryasa yang sedang berjalan keluar usai keputusan pimpinan sidang itu menegaskan kekecewaannya dengan pengurus-pengurus PK lainnya. Menurutnya, semula beberapa pengurus PK mendukung Sukaja. Namun, belakangan dukungan tersebut dicabut. “Itu yang buat kami kecewa. Kalau begini terus, Golkar mau dibawa kemana?” ketusnya. ang


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER