Diserbu Wisatawan, Event Interhash Di Bangli Justru Tak Bergaung

  • 20 Mei 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4288 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com – Diperkirakan sebanyak 6.000 wisatawan dari 76 negara akan mengikuti Bali Internasional Hash House Harriers (Interhash), yakni sebuah event internasional perpaduan olahraga dan wisata mulai Jumat (20/05/2016) hingga Minggu (22/05/2016). Dari jumlah tersebut, setidaknya sebanyak 500 wisatawan akan menyerbu Kabupaten Bangli, mengikuti event yang dikemas dengan lari lintas alam, Sabtu (21/05/2016) besok. Hanya saja, gaung event berskala dunia yang sejatinya bisa mengangkat pariwisata Kintamani dan potensi pariwisata yang lain termasuk produk-produk unggulan di Bangli itu, justru terkesan adem dan minim perhatian. Padahal, event tersebut sudah disiapkan oleh Kementeian Pariwisata sejak dua tahun lalu.

Yang menarik, hasil survey yang dilakukan oleh panitia pusat telah memutuskan, pelaksanaan Interhash di Kabupaten Bangli dipusatkan dari start hingga finish di Pura Kehen, Jalur yang dilalui, yakni dri Pura Kehen, naik  melalui Pura Hyang Ukir, selanjutnya turun ke Taman Sari melintasi Tukad Melangit tembus desa Jehem dan kembali finish di Pura Kehen. Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangli, I Wayan Adnyana saat dikonfirmasi Jumat (20/05/2016). Disampaikan, pemilihan rute dan lokasi interhash tersebut sudah melalui survey yang dilakukan panitia pusat beberapa waktu lalu. “Dari hasil survey tersebut, start Interhash akan dimulai dari Pura Kehen, naik ke Pura Puncak Hyang Ukir, turun ke Tamansari, masuk tukad Melangit dan tembus desa Jehem. Finishnya, kembali lagi ke Kehen  dengan jarak sekitar 15 kilometer dengan waktu tempuh sekitar tiga jam,” bebernya.

Kenapa tidak memilih Kintamani? Adnyana beralasan survey dilakukan oleh panitia pusat. “Ini sudah berdasarkan hasil survey. Jalur tersebut, dipandang mempunyai keindahan alam yang tak kalah menariknya. Wisatawan bisa menikmati panorama alam, berupa lembah, sungai, trasering persawahan yang elok dan hijau serta udaranya yang segar,” ungkapnya. Tujuannya, lanjut dia, untuk pemasaran secara langsung, mengenalkan potensi wisata lain di Bangli. “Harapan dari pelaksanaan event ini, peserta dapat bercerita di negeri mereka tentang pengalamannya mengunjungi Bangli. Selain mempunyai Geopark, Bangli juga mempunyai potensi alam yang indah,  ada bukit Bangli dan lembah, trasering persawahan,” jelasnya.

Untuk pengamanan lintasan maupun peserta, persiapan telah dilakukan sejak beberapa hari lalu dengan melibatkan Kodim, Polres Bangli, Sat Poll PP hingga Dishub Bangli.  Sayangnya, meski Bangli dijadikan salah satu tempat pelaksanaan Interhash, semua peserta nantinya tidak ada yang nginap di Bangli. “Kegiatannya terkonsentrasi di Denpasar. Sehingga peserta tidak ada yang nginap di Bangli. Namun kita berharap sih. Cuma dengan sudah datang itu saja sudah bagus. Harapannya, promosi bisa dilakukan secara langsung dari mulut ke mulut bercerita keindahan Bangli sesuai rute yang dilalui. Ini adalah petualang untuk merasakan kesejukan alam Bangli dan kedepan semoga wisatawan yang  datang ke Bangli bisa meningkat,” sebutnya.

Sementara dari informasi yang berhasil dihimpun, Pemkab Bangli justru tidak menyiapkan anggaran pendamping untuk ajang promosi sekaligus meriahkan pelaksanaan event tersebut. Padahal event tersebut, berpeluang besar dijadikan ajang mempromosikan potensi-potensi wisata yang lain dan produk-produk unggulan khas Bangli. Sebaliknya, jangankan anggaran promosi, anggaran konsumsi peserta, disiapkan oleh panitia pusat dan ironisinya juga dibebankan kepada sejumlah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Secara terpisah, Kabid Promosi I Wayan Merta mengakui pihaknya tidak menyiapkan anggaran pendamping untuk pelaksanaan event ini. Meski diakui, penyelenggara Interhash adalah kolaborsai Pusat, Pemprov Bali dan daerah. “Anggaran untuk di daerah memang tidak ada. Untuk biaya konsumsi peserta disiapkan dari panitia pusat dan Pokdarwis,” ujarnya, saat dihubungi awak media di Bangli. Pihaknya juga mengakui, sejatinya event tersebut telah disiapkan sejak 2 tahun oleh Kementrian Pariwisata.

Sekedar diketahui, Bali Interhash merupakan komunitas pencinta alam (hasher) beranggotakan lebih dari 100 negara di dunia dan sudah diselenggarakan sejak 1978. Tahun ini adalah penyelenggaraan ke-21 dan diikuti penghobi lari lintas alam dari 100 negara. Event ini rutin digelar selama dua tahun sekali dan lokasinya berpindah-pindah dari satu negera ke negara lain. Dalam event kali ini, diperkirakan setidaknya 6.000 wisatawan menyerbu Bali, yang selanjutnya kegiatannya disebar ke enam Kabupaten/Kota di Bali termasuk Bangli. Dimana, peserta yang ikut dalam interhash di Bangli diperkirakan sebanyak 12 bus atau sekitar 500 orang, yang rencananya besok akan dibuka Bupati Bangli, I Made Gianyar sekitr pukul 13.00 wita di Pura Kehen.ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER