PDAM Tabanan Satu Satunya di Bali Sabet Top BUMD 2016

  • 09 Mei 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 5764 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com– PDAM Tabanan patut berbangga. Pasalnya satu-satunya di Bali PDAM Tabanan berhasil menyabet penghargaan tingkat nasional yakni TOP BUMD 2016 yang diserahkan di aula hall D gedung Jakarta International Expo (JI Expo), Kemayoran, Jakarta, Kamis (05/05/2016) lalu. Prestasi PDAM Tabanan itu didapat setelah mampu menyisihkan sekitar 2.000 lebih BUMD se - Indonesia sehingga keluar sebagai TOP BUMD. Atas hal itu Direktur Utama PDAM Tabanan, IB. Oka Sedana mengaku keberhasilan itu adalah keberhasilan masyarakat Tabanan. “Ini keberhasilan kita semua mulai dari masyarakat, PDAM serta pemkab Tabanan,” ucap Sedana, Senin, (09/05/2016).

Diraihnya penghargaan tersebut kata dia melalui proses yang cukup panjang dan berkat kerja keras semua pihak. “Kerja keras kami jajaran PDAM Tabanan yang didukung penuh pemerintah dan masyarakat membuahkan hasil,” akunya merendah. Dan piala TOP BUMD diterima langsung Direktur PDAM Tabanan, Ida Bagus Oka Sedana di lokasi yang sama. Sehingga Bupati Eka sebagai Pembina berhak mendapatkan penghargaan TOP Pembina BUMD 2016.

Sekedar untuk diketahui, penghargaan ini merupakan rangkaian dari acara yang bertemakan Nawacita dan Revolusi Mental Dalam Pengelolaan Bisnis BUMD yang diselenggarakan oleh Majalah Business News Indonesia bekerjasama dengan Apkasi ( Asosiasi Pemerintah Seluruh Indonesia ). Dengan Ketua Dewan Juri Prof Dr Laode M Kamaluddin, MSc MEng.

Dalam proses pemilihan Top BUMD 2016 dilakukan seleksi dari aspek kinerja baik kuantitatif dan kualitatif termasuk peran serta pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerahnya dan tentunya manfaat bisnis bagi para Stakeholdersnya serta tetap selalu mengedepankan aspek Good Corporate Governance. Parameter penilaian juga mengacu kepada aspek TARIF yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responbilitas, Indepedensi dan Fairness. Selain Tabanan, untuk kategori Top Pembina BUMD 2016 juga didapatkan oleh 40 Kepala Daerah lainnya yang ada di Indonesia.

Disamping mengungkapkan keberhasilan PDAM, Oka Sedana juga mengungkapkan semakin tingginya kebutuhan masyarakat Kabupaten Tabanan terhadap air nyatanya tak berbanding lurus dengan ketersediaan air baku di Tabanan. Pasalnya ketersediaan air baku di Tabanan akan menjadi masalah dalam lima tahun kedepan. “Kondisi ini perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pihak,” tegasnya.

Meski demikian pihaknya tidak tinggal diam, dia mengaku telah merencanakan pembuatan Bendungan Tukad Yeh Lambuk di Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan dengan anggaran yang digelontor oleh Pemerintah Pusat. Akan tetapi hal tersebut tidak bisa terealisasi karena menemui kendala terkait pembebasan lahan. “Maka oleh itu Provinsi Bali mengalihkan alokasi dana ke Bukian, Kecamatan Petang, Badung,” lanjutnya.

Jelas hal tersebut menimbulkan kekhawatiran karena bisa saja suatu saat Tabanan akan membeli air dari Kabupaten Badung. Disamping itu keterbatasan kemampuan PDAM Tabanan juga tak mampu untuk mengimbangi kemajuan sistem jaringan yang terus berkembang pesat. “Oleh sebab itu kami katakan perlu ada perhatian serius dari Pemerintah Daerah yang diharapkan dapat menyikapi permasalahan ini,” imbuh Oka.

Namun dalam jangka pendek pihaknya membuat sumur bor di beberapa titik di Tabanan, salah satunya adalah di Pesiapan, Tabanan. Hanya saja diperkirakan untuk daerah kritis air, sumur bor tersebut hanya bisa bertahan tiga tahun dengan debit air 35 liter per detik. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER