KBM Masih “Blunder”, Golkar dan Demokrat Pastikan Lawan Incumbent PDIP

  • 28 Februari 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 5000 Pengunjung
suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com  Manuver sejumlah partai politik tampak mulai memperlihatkan gerakan untuk ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 Kabupaten Buleleng. Hal tersebut tampak dalam pertemuan antara Koalisi Bali Mandara (KBM) yang berlangsung di meeting room cozy resto, Minggu 28/2). Ironisnya, koalisi KBM ternyata masih belum mampu untuk menyatukan persepsi dibalik Partai Golongan Karya (Golkar) yang mengedepankan Ketut Rochineng sebagai bakal calon.

Pernyataan dukungan terhadap Rochineng bukan lagi menjadi hembusan isu politik sebab diungkap langsung Ketua DPD II Golkar Buleleng, Nyoman Sugawa Korry yang mengatakan siap untuk melawan pasangan incumbent dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang salah satunya adalah Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.

“Kami bersatu dan siap memenangkan Pilkada 2017 dengan tetap menjaga agar Buleleng tetap kondusif. Kami harap tidak ada upaya-upaya menghambat, atau memperlambat demokrasi hingga pada tingkat paling bawah yakni desa. Pilkada Buleleng harus berubah dan bebas dari tekanan. Media pun kami harapkan juga melakukan pengawalan dan jangan ciderai demokrasi di Buleleng,” ujar Sugawa Korry menegaskan.

Dukungan kepada Rochineng pun tampak mengalir bulat dari dari tubuh Partai Demokrat Buleleng melalui Ketuanya yakni Luh Gede Herryani. Ia yang hadir didampingi bendahara organisasi yakni I Made Adi Purnawijaya mengatakan, dukungan tersebut merupakan suara bulat yang telah melalui sejumlah pertimbangan. Dengan melihat peta perpolitikan di Buleleng, Herryani telah mendapat signal untuk melakukan komunikasi untuk mengambil keputusan terhadap bakal calon.

“Ada pesan dari Ketua DPD (Demokrat) yang mempersilahkan untuk melakukan komunikasi politik bersama ketua partai yang ada di tubuh KBM. Bahkan sudah dilakukan kordinasi internal dengan Ketua DPD Demokrat Bali dan diharapkan bisa mengulang kesuksesan pada Pilkada Gubernur Bali lalu,” ujar Purnawijaya.

Purnawijaya pun jelas mengatakan pihak DPC Demokrat sendiri pun akan membuka pendaftaran yang selanjutnya dilakukan survey dengan melibatkan tim Sembilan dari struktur Demokrat di pusat sampai tingkat daerah.

Ditempat yang sama, kehadiran anggota koalisi yakni dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ternyata belum merupakan jawaban dukungan kepada Rochineng. Bahkan, Ketua DPC Gerindra Buleleng yakni Nyoman Rai Yusa pun mengungkap sebuah bentuk kekecewaan terhadap proses pesta demokrasi di Buleleng sebelumnya.

Rai yang sebelumnya dengan tegas memberikan amanat kepada struktur organisasi dibawahnya untuk mengedepankan kader Partai Gerindra sebagai bakal calon, ternyata tidak begitu saja menerima hasil pertemuan koalisi.

Ia mengaku tetap berpedoman kepada pengalaman percaturan politik yang terjadi di Buleleng sebelumnya. Dimana, lanjutnya, yang menjadi harapan besar dalam koalisi tersebut tentu adalah kekompakan dalam visi dan misi. Rai yang secara tegas menyatakan maju sebagai Calon Bupati Buleleng dalam Pilkada 2017 dari Gerindra mengaku masih tetap melakukan komunikasi politik dengan sejumlah tokoh partai untuk berkoalisi.

"Kami tetap melakukan komunikasi dan kordinasi lebih lanjut. Yang ada dimasyarakat saat ini adalah janji-janji pembangunan dan merupakan bentuk janji politik. Lewat koalisi ini, jangan ada ego satu sama lain atau hanya sebatas mengedepankan kepentingan partai masing-masing. Pengalaman yang lalu harus jadi acuan dan bukan untuk menjadi pecundang,” kata Rai.

Hal senada pun diungkap Bendahara DPC Gerindra Buleleng, Kadek Sucita, yang mengaku masih saat ini masih tetap mengedepankan aturan partai. Dimana, lanjut Sucita, prinsip perjuangan Gerindra masih tetap dalam bingkai satu komando yakni menanti keputusan tingkat pusat.adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER