Unit Grosir Koppas Srinadi Kebakaran

  • 16 Februari 2016
  • 00:00 WITA
  • Klungkung
  • Dibaca: 4105 Pengunjung
suaradewata.com
 
Klungkung, suaradewata.com - Kebakaran terjadi di unit Grosir Koppas Srinadi Klungkung Selasa (16/2) siang. Kebakaran terjadi dilantai III yang dijadikan tempat  pusat pelatihan dan pendidikan. Nampak di TKP terlihat sejumlah terbakar kursi warna biru yang terbakar dan plafon jebol.
 
Kejadian ini diketahui pertama kali oleh tiga karyawan Koppas dan satu Karyawan unit Grosir. Menurut dua orang karyawan maggang Koppas Ketut Yogi Darmayuda dan Gede Agung Praya Putra asap pertamakali terlihat dari lantai III. Begitu mereka mengecek ternyata api sudah cukup besar. Begitu dilihat ada kebakaran mereka lansung berteriak turun gedung. Sontak beberapa pegawai laingsung mengambil air di bagian belakang ruangan dan menyiramkan api sembari menunggu petugas pemadam kebakaran tiba di TKP. Tidak main main petugas menerjunkan tiga unit tim pemadam sebagai antisipasi.
 
Petugas sempat menyemprotkan air ke lantai III gedung dan menjebol plafon karena diduga ada api pada bagian atas dan ternyata setelah di cek tidak ada. Sementara itu tim dari Polres Klungkung yang tiba langsung melakukan penyelidikan. Petugas nampak mencari bekas puntung rokok atau bekas korek api namun tidak ada ditemukan benda tersebut. Begitu juga dengan bau bensin atau yang lainya juga tidak ada. Hanya saja mereka menduga ada dua hal penyebab kebakaran tersebut yakni unsur kesengajaan atau sabotase atau ketidak sengajaan. Hanya saja petugas sempat kesulitan mengmpulkan bukti bukti karena TKP sudah dalam keadaan rusak. Kursi yang terbakar sudah di pindah ke bawah. Selaian itu TKP juga sudah diacak pegawai yang saat itu ikut memadamkan kebakaran.
 

Ketua Koppas Srinadi Klungkung Ngakan Made Nata mengakui dia tahu kebakaran tersebut setelah mendapat laporan dari anak buahnya. Kebetulan yang bersangkutan sedang berada di kantor Unit Simpan Pinjam. Nata sendiri kemarin langsung melakukan rapat dengan anak buahnya. Ditanya soal dugaan adanya unsure saboteas, Ngakan Nata mengaku belum berani menyimpulkan. “Kami hanya bisa menduga duga…kalau konsleting tidak mungkin,” ujarnya.  Jul


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER