6 Tahun Bendungan Blutbut Jebol

  • 05 Juli 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2156 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com – Hektaran sawah yang dialiri air dari bendungan Blutbut yang berlokasi di Desa Peninjoan, Tembuku, Bangli terancam kekeringan. Pasalnya, bendungan tersebut jebol sejak 6 tahun silam. Hanya saja, belum ada upaya perbaikan dilakukan hingga sekarang. Dampaknya, sebagian besar lahan persawahan yang mengandalkan air irigasi dari bendungan tersebut beralih fungsi menjadi tegalan. “Bendungan ini sejatinya telah lama jebol namun belum diperbaiki oleh Pemkab Bangli,”ujar  Perbekel Desa Peninjoan  Dewa Nyoman Tagel, Minggu (5/7/2015).

Kata dia, ejatinya  bendungan ini sangat membantu pengaiaran hektaran sawah. Namun semenjak bendungan itu jebol 6 tahun silam, maka lahan yang semula bisa ditanami padi kini berubah jadi tegalan. Padahal, kalau bendungan ini diperbaiki hasil panen padi petani sangat lumayan. “Kami berharap intansi terkait memperhatikan keluhan petani kami,”harap dia. Lanjut menambah, subak yang mengalami kekeringan pasca jebolnya bendungan Bludut adalah Subak Tabunan dan Payuk. “ Di dua subak ini petani terpaksa menanam palawija dan jenis tanaman lahan kering lainnya,”ujar dia.

Disingung penyebab jebolnya bendungan, dia menduga lantaran kualitas bangunan bendungan yang kurang bagus. Akibatnya  bendungan itu tidak bertahan lama. Padahal saat jebol tidak terjadi lonjakan air di lokasi. “Kondisi bendungan kini memang memprihatinkan. Beberapa bagian bendungan ini juga mulai kropos,” tegasnya. Disisi lain, Anggota DPRD Bangli asal Peninjoan Ketut Suastika membenarkan adanya bendungan jebol itu. Politisi PDIP ini mendesak agar  pemerintah segera memperbaiki bendungan itu. Hal ini tentunya akan membantu dalam upaya pemerintah meningkatkan swasembada pangan di Kabupaten Bangli. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER